"Apakah hati masih bisa patah ketika jantung berhenti berdetak?"
Aluna, seorang putri kerajaan yang malah menghindari kata "Tuan Putri" karena menurutnya menjadi putri di sebuah kerajaan itu adalah sebuah hukuman, itu sangat mengekang dirinya dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalian menyembunyikan keberadaan ku seolah aku tidak pernah hidup, kalian mengurungku membiarkan kesepian menghantuiku, dan merampas semua masa kecilku, hanya dengan dalih melindungi."
A story by Ade Bintang 🌟
___________________________
"HUHH!"
Sungguh di luar nalar, tiba-tiba saja netranya terbuka, di dalam sebuah tempat yang dipenuhi oleh anak-anak, di dalam sebuah panti asuhan. Pangeran Anting Merah sangat kebingungan, di sisi lain tak satu pun orang yang menyadari keberadaannya, membuat pria ini pun mengerti, bahwa sebenarnya ia bukanlah manusia lagi. Melainkan sesosok mahkluk tak kasat mata.
Siapa yang menduga, raja tiga alam bangkit bahkan tiga ratus tahun setelah kematiannya. Ia kini di bangkitkan dengan tujuan untuk menuntut balas dan menghentikan Isabella.
Saat tolehan pertama yang ia lakukan di dunia itu membuat ia menyadari, karena pada akhirnya matanya terfokus pada suatu letak, dirinya tak sengaja beradu pandang dengan mata biru bercahaya dari seorang gadis. Jelas ia begitu terkejut bagaimana bisa gadis ini mampu menyadari keberadaannya sedang ia sendiri bukanlah makhluk yang kasat mata. Namun tiba-tiba, gadis itu tersenyum hangat ke arahnya. Membuat Pangeran Anting Merah seketika terdiam, seolah setelah sekian lama ia merasakan dingin tak berujung akhirnya ia menemukan sebuah kehangatan. Kehangatan dari senyuman seorang gadis yang menyadarkannya bahwa ia tidak sendiri, tidak pernah sendiri.
Ingatan itu berkelebat cepat, sebelas tahun silam tepatnya. Di hari pertama kali pertemuan Joy dan Aluna.
Di saat yang bersamaan Aluna tiba. Untuk sesaat ia terdiam, membeku melihat semua pemandangan yang terjadi dihadapannya. Ditambah lagi, hal yang semakin mengejutkan Aluna ketika ia melihat dua belas orang pucat berpakaian putih berlutut penuh hormat pada Joy. Sungguh, tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Gelar benar-benar bisa membuat seseorang berubah, Joy tampak sangat berkarisma dengan wibawanya saat roh Hora itu berlutut di kakinya. Tidak seperti biasanya yang bahkan sering diolok-olok oleh Jiggen dengan sebutan 'rakyat jelata' yang mana dalam sekejap berubah menjadi seorang pria kekar, berkarisma tinggi bersama gelar 'RAJA TIGA ALAM'.
Tak hanya itu, kedatangan Aluna jelas menarik beberapa perhatian dari orang-orang di sana. Mereka jelas mengira bahwa Aluna adalah Putri Aluna yang telah terbujur kaku dalam kematiannya. Dan sekarang, bagaimana bisa, gadis yang telah mati ini bangkit kembali. Bahkan mereka melihat dengan jelas jasad kaku yang terbujur tanpa nyawa beberapa waktu lalu. Terlebih York, ia tak bisa memikirkan apa pun. Dirinya melihat jelas jasad Putri Aluna dibelakangnya, lalu ada lagi gadis yang berparas persis dengan Putri Aluna berdiri di hadapannya. Anomali apa ini?