"Ini kamarnya",ucapku sambil membuka pintu kamar kosong di sebelah kamarku.
Xelyne tersenyum manis "terimakasih banyak".
Kulihat Xelyne menarik kopernya masuk kedalam kamar kosong yang ada di samping kamarku sedangkan aku memilih masuk kedalam kamarku lalu mengunci nya.
Ku ambil charger untuk men-charger ponselku yang sudah sekarat.
Bibirku terbungkam rapat saat melihat 200 panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak di kenal, 15 panggilan tak terjawab dari Papa, 18 panggilan tak terjawab dari Mama dan 35 pesan random.
Drrrtt
Ponsel yang ku pegang bergetar dan kulihat nama 'Bos Besar' muncul di layar ponselku.
"Hal...."
"Hallo Hansel. Kamu kemana aja sih? Kenapa ponselmu gak aktif? Kamu udah ketemu Xelyne belum? Xelyne bilang dia udah sampai rumah kamu dan rumah kamu gelap. Apa kamu lupa mengisi token listrik? Terus kamu sekarang dimana Han? Udah malam lho...kenapa belum pulang?"
"Pa...."
"Ya sayang?"
"Udah tanyanya?"
"Belum. Kamu kan belum jawab pertanyaan Papa".
Ku tarik nafasku dan ku hembuskan secara perlahan "Hansel kuliah dari pagi sampai sore dan sore tadi ada kuliah tambahan yang membuat Hansel pulang malam. Hansel gak tau kalau Papa, Mama dan Xelyne menelfonku karena ponsel Hansel udah kehabisan baterai dari tadi siang karena Hansel gak bawa charger. Apa jawaban Hansel sudah memuaskan hasrat dari pertanyaan Papa?"
"Sudah sayang".
"Okey. Sekarang jawab pertanyaan Hansel. Kenapa Papa gak bilang padaku jauh-jauh hari kalau Xelyne akan tinggal disini? Papa tau kan kalau Hansel gak suka tinggal sama orang lain?"
"Sini biar Mama yang ngomong sama anak kesayangan mu Pa",ucap Mama di seberang telepon.
"Hansel....kamu dan Xelyne udah berteman dari kecil. Kenapa kamu bisa bilang kalau Xelyne orang lain sih? Mamanya Xelyne bilang ke Mama kalau Xelyne ingin belajar mandiri, makanya Xelyne pindah kampus kamu agar dia tidak terus-terusan tinggal bersama kedua orangtuanya dan kakak perempuan nya. Jadi apa salahnya jika dia tinggal bersamamu di rumah kita? Toh kamu juga gak bakalan kesepian kan kalau ada Xelyne disana".
"Tapi Ma, dia kan bisa tinggal di kos kalau ingin mamdiri atau....."
"Atau apa? Justru Mama dan Papa senang jika Xelyne tinggal bersamamu. Setidaknya ada yang Mama suruh buat marahin kamu kalau kamu bandel disana".
"Hansel gak pernah bandel Ma".
"Gak pernah bandel katamu? Gak pernah bandel tapi kamu terus-terusan masuk rumah sakit".
"Terus-terusan masuk rumah sakit itu bukan handel Ma, tapi imun Hansel aja lemah Ma".
"Terus aja bilang seperti itu. Kamu pikir Mama gak tau kalau kamu jarang makan hah? Lagian apa susahnya sih makan? Papa kan sering ngirim uang lebih buat kamu. Tapi yang Mama lihat di lemari es kamu cuma air mineral doang saat Mama berkunjung ke sana".
Aku menghela nafas pelan "air putih kan bagus buat kesehatan Ma".
"Jangan ngeyel ya Hansel. Mama gak suka".
Aku memilih diam ketika mendengar nada suara Mama yang berubah menjadi serius. Sejujurnya aku takut Mama akan berubah marah jika nada bicaranya sudah berubah seperti ini. Jadi lebih baik aku diam dam tidak membantahnya jika ingin aman dari amukan Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You (Completed)
Romance4 tahun setelah Axelyne Cervera menolak perasaan Hansel Daryel. Kini mereka bertemu kembali dengan situasi, kondisi dan perasaan yang telah berbeda. Hansel kini harus berperang dengan perasaannya setelah masa lalunya hadir kembali di kehidupan nya. ...