"Sekian dan terimakasih"
Aku menghela nafas lega dan memasukan laptop ku ke dalam tas ranselku setelah melihat bu dosen yang sudah keluar dari kelas.
Akhirnya selesai juga penderitaan ini.
"Han".
"Apaan?"
"Dugem yuk".
Aku sontak menoleh ke arah Rea dan menatap dengan tatapan syok "dugem?"
Rea mengangguk dan tersenyum "mau gak?"
Rea ngajak aku dugem? Aku gak salah denger kan? Telingaku gak tiba-tiba jadi budek kan setelah nenen semalaman sama Xelyne? Gak ah....nenen enggaknya itu gak ngaruh sama kepekaan telingaku.
"Aku bayarin deh".
Di bayarin? Wtf ....Rea kesurupan apa sih? Kenapa perempuan sepolos dan seanggun Rea tiba-tiba ngajak aku dugem?
"Ayolah Han....",pinta Rea sambil menunjukan ekspresi imutnya padaku.
"Emangnya kamu pernah dugem?"
"Sering sih sama Tante ku".
Kedua mataku membulat sempurna "hah? Sering?"
Rea mengangguk pelan "iya. Emangnya kenapa Han?"
Ya Tuhan.... perempuan yang aku kira polos ternyata lebih suhu dari aku dalam hal perdugeman.
"Ya gak papa sih".
"Gimana? Mau gak?"
Duh gimana ya. Mau nolak tapi gak enak sama Rea, tapi kalau di terima takut Xelyne marah. Mending cari aman aja deh sama Xelyne, daripada Xelyne marah sama aku.
"Maaf ya Re, aku....."
"Pasti gak bisa ya?"
"I...."
"Huft....kamu sekarang beda banget ya semenjak pacaran sama dia. Kamu jadi jarang main sama aku, dan menghindar terus dari aku. Kamu jadi lupain temen kamu setelah kamu punya pacar".
"Bukan gitu Rea".
"Terus apa? Kan emang kenyataannya begitu".
"Re...."
"Apa Han? Masih mau membela diri kamu sendiri? Kamu gak lihat faktanya? Sekarang aja kamu nolak ajakan aku buat main".
Aku hanya bisa menghela nafas pelan "sorry".
"Hum",sahut Rea dengan kesal dan dia memundurkan kursinya dengan kasar sebelum dia berjalan pergi keluar meninggalkan kelas.
Maaf Re...aku gak mau Xelyne cemburu, salah paham atau marah sama aku. Aku hanya mau jaga perasaan dia. Aku sudah mencintai nya sangat lama dan aku bersyukur dia membalas perasaan ku. Tapi sekarang aku malah benar-benar menjadi takut kehilangan dia setelah kami memiliki hubungan. Aku takut dia ninggalin aku jika aku membuat kesalahan dan aku masih belum siap buat jauh lagi sama dia.
Kini aku berdiri lalu berjalan keluar dari kelas sambil mencangklong tas ranselku. Ku lihat Xelyne yang berjalan ke arahku sambil tersenyum manis.
"Baru selesai?"
Kepalaku mengangguk pelan "hum".
"Capek?"
"Lumayan".
"Nanti aku pijitin deh. Sekarang pulang yuk",ajak Xelyne sambil merangkul lenganku dengan erat.
Di pijit? Ide bagus. Lumayan kan di pijit sama ayang.
Bibirku tersenyum tipis dan kami melangkah menuju tempat parkir mobil.
"Hansel Daryel".
Langkahku terhenti dan aku menoleh ke belakang. Kulihat Bu Agneta Emerald berjalan ke arahku sambil membawa laptop di tangannya yang ia tempelkan di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You (Completed)
Romance4 tahun setelah Axelyne Cervera menolak perasaan Hansel Daryel. Kini mereka bertemu kembali dengan situasi, kondisi dan perasaan yang telah berbeda. Hansel kini harus berperang dengan perasaannya setelah masa lalunya hadir kembali di kehidupan nya. ...