12

6.1K 751 37
                                    

"Nih".

"Makasih Hansel".

Ku tutup pintu tenda dan kulirik Xelyne yang sedang menikmati secangkir coklat hangat yang aku buat untuknya tadi.

"Disini kok dingin ya Han?"

Aku hendak melepaskan jaketku namun Xelyne malah duduk di depan ku dan meletakan secangkir gelas yang sudah kosong lalu mengambil kedua tanganku untuk memeluk perut nya yang rata.

Jantungku berdetak tidak menentu saat Xelyne menyandarkan punggung nya di dadaku sedangkan kepalanya menyandar di depan bahu kananku "seperti ini lebih hangat Han".

"Kalau ada yang lihat gimana? Aku takut ada yang lihat dari luar tenda karena lampu di dalam tenda ini masih menyala",ucapku pelan.

Aku takut nanti tenda ku di gerebek masa, soalnya kan pasti ada bayangan kami yang muncul dari luar tenda. Walaupun sekarang udah tergolong tengah malam sih, tapi takutnya nanti masih ada yang belum tidur kan bahaya.

"Matiin aja lampu lenteranya biar gak ada yang lihat".

Deg

Matiin? Kenapa otakku tiba-tiba berfikiran kotor seperti ini?

"Nanti gelap", sahutku.

"Ya gak papa dong gelap-gelapan. Biar aku aja yang matiin".

Xelyne bergerak mematikan lampu lentera dan kembali ke posisi semula yaitu bersandar di dadaku.

Xelyne menyentuh kedua tanganku yang ada di perutnya dan meremas pelan punggung tanganku.

"Han...."

"Hum".

Cup

Kurasakan kecupan lembut dari bibir Xelyne yang basah di pipi kiriku sedangkan tangan Xelyne meraih tengkukku ketika dia mengecup pipi kiriku cukup lama.

Entah kenapa nafasku lama kelamaan menjadi berat saat bibir Xelyne masih mengecup pipi kiriku dan ku geser wajahku hingga bibir kami bertemu satu sama lain.

Aku bisa merasakan tubuh Xelyne menegang saat aku mulai melumat bibir bawahnya yang terasa manis sambil meraba perut Xelyne yang rata.

Darahku berdesir ketika Xelyne mulai membalas ciumanku bahkan dia mulai memasukan lidahnya kedalam mulutku dan menghisap lidahku.

Nafas kami semakin memburu saat aku mulai menidurkan Xelyne di atas matras tanpa melepaskan ciuman kami sedikitpun.

Ku tekan ciumanku saat Xelyne merangkul tengkukku dan menggigit bibir bawahku.

Jantungku terus berdetak tidak karuan dan ku remas payudara Xelyne yang kenyal dari luar pakaiannya.

"Mmmphhhhh".

Xelyne meraba tengkuk dan leher ku yang membuat ku semakin ingin melakukan lebih dari ini.

Aku benar-benar tidak menyangka kalau aku akan berciuman dengan perempuan yang selama ini aku suka dan aku cinta. Aku tidak percaya Xelyne membalas ciumanku dan aku .....

"Ayo buat api unggun aja woy".

Deg

Aku sontak melepaskan ciumanku saat mendengar suara pria dari luar tenda walaupun aku masih bisa mendengar nafas Xelyne yang masih terdengar berat.

"Jangan brisik goblok, ada beberapa tenda yang udah tidur",sahut seorang perempuan.

"Jam segini kok tidur".

Jam segini? Sekarang jam 1 malam woyyy. Bangsat emang.

Xelyne menarik tengkukku agar aku berbaring di samping nya dan Xelyne mengarahkan wajahku ke ceruk lehernya dengan menarik tengkukku.

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang