62

3.6K 544 8
                                    

Cup

Ku kecup lembut permukaan bibir nya yang selalu ku rindukan dan ku rasakan tubuh Tante Stella menegang saat bibirku menghisap bibir bawahnya.

Tante Stella langsung membalas ciumanku dengan rakus dan menekan tengkukku untuk mempedalam ciumannya.

Kurasakan air mataku tiba-tiba mengalir mengingat bahwa aku harus menjauhi Tante Stella demi keluarga ku.

Ya Tuhan....kenapa rasanya sangat menyesakan?

Tante Stella melepaskan ciumanku dan menangkup wajahku. Aku hanya menunduk dalam saat melihat tatapan khawatir Tante Stella saat air mataku terus mengalir tanpa henti.

"Sayang...kamu kenapa?"

Tante Stella mengusap air mataku menggunakan ibu jarinya "kamu kenapa hum? Siapa yang menyakiti mu sayang?"

"Apa aku akan sanggup hidup tanpamu?", tanyaku dengan suara pelan dan dengan hati yang teriris.

Tante Stella mendongakkan kepalaku dan menatap kedua mataku dengan lekat "kenapa kamu berbicara seperti itu? Apa orangtua kamu mengetahui hubungan kita hum?"

Bukan orangtuaku, tapi Mama kamu sudah tau hubungan kita.

Kepalaku menggeleng pelan dan ku peluk tubuh Tante Stella dengan erat "aku hanya takut Tante berhenti mencintaiku lalu meninggalkanku. Aku benar-benar tidak tau apakah aku akan sanggup hidup tanpa Tante".

Cinta pertama berakhir tragis dan cinta terakhir juga akan berakhir tragis. Apakah mencintai seseorang sebegitu melelahkan seperti ini?

Ku rasakan tangan Tante Stella mengusap-usap pelan punggung ku dan mengecup lembut pucuk kepalaku.

Tante Stella melepaskan pelukanku lalu tersenyum manis ke arahku "kamu tau gak kalau aku seneng lihat kamu seperti ini".

Dahiku mengernyit bingung "Tante suka lihat aku nangis?"

"Bukan sayang".

"Terus?"

Tante Stella menyingkirkan poni rambut ku ke belakang telingaku "aku seneng karena ada seseorang yang sangat tulus mencintaiku dan takut kehilangan ku".

Bibirku terbungkam rapat saat jari jemari Tante Stella menyusuri permukaan pipi kiriku dan menyentuh daguku "apapun masalah atau rintangan yang terjadi kedepannya, aku tidak akan pernah melepaskan mu sayang".

Cup

Deg

Kedua mataku seketika terpejam saat Tante Stella mengecup permukaan bibirku dan melumat pelan permukaan bibir bawahku. Kedua tanganku sontak mencengkeram kedua bahu Tante Stella saat Tante Stella menekan ciumannya.

Ku dengar nafas Tante Stella semakin menggebu saat aku membalas ciumannya dan merangkul tengkuknya. Jantungku semakin berdegup tidak karuan saat Tante Stella melumat lidahku yang berada di dalam mulutnya.

"Mmmpphhhh".

Gairahku memuncak saat Tante Stella menggigit bibir bawahku dan menghisapnya dengan rakus sedangkan telapak tangannya bergerak meraba rahangku.

"Hollll.....Ya Tuhan".

Deg

Aku sontak melepaskan ciumanku dan menoleh ke arah pintu. Seketika aku mundur beberapa langkah saat melihat Tante Manda membawa sebuah bingkisan.

"Kenapa kamu masih di pintu sih Man? Ngehalangi orang masuk aja".

Deg

Jantungku semakin berdebar tidak karuan saat mendengar suara Mama dan Tante Manda yang menatapku sambil menunjuk bibirnya sendiri.

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang