27

4.5K 572 33
                                    

Cklekk

Ku lihat Xelyne yang sedang duduk di depan meja belajar nya saat aku masuk kedalam kamarnya sambil mengusap-usap rambutku yang masih basah menggunakan handuk.

Xelyne sama sekali tidak melirikku saat aku sudah duduk di tepi tempat tidurnya.

"Xelyne...."

"Iya sayang".

"Mau nenen".

"Bentar ya... tugas aku masih banyak banget. Nanti habis aku ngerjain tugas aja nenennya".

Aku menghela nafas kasar "lama. Aku maunya sekarang. Kemarin kan aku gak bisa nenen sama kamu karena kamu tidur".

"Kamu belajar dulu gih biar gak lama".

"Gak mau. Aku maunya sekarang".

"Sayang....tugas aku masih banyak. Nanti aja ya",sahut Xelyne dan dia masih tidak menatapku.

"Sekarang Xelyne".

"Nanti sayang".

Shitttt....kesabaran ku udah habis, mending keluar nongkrong sama Milo. Mau di aduin ke Mama juga bodo amat.

Aku memilih keluar dari kamar Xelyne dan melemparkan handukku ke sofa lalu menyambar kunci motorku.

Dasar perempuan nyebelin. Tadi bilang mau ngasih nenen, tapi pas di minta malah bilang nanti. Apa susah nya sih nenenin aku bentar?

Ku naiki motorku yang ada di garasi rumahku dan ku jalankan motorku keluar dari garasi rumahku menuju jalan raya.

Ku belokan motorku ke kost an Milo dan kulihat Milo sedang bermain gitar di depan kamar kosnya.

"Woy Mil",sapaku setelah aku turun dari motorku.

Millo tersenyum lebar saat melihat ku "woy Han".

Aku duduk di samping nya dan kulirik Milo langsung menelfon seseorang, sedangkan aku memilih mengambil sebungkus rokok milik Millo lalu mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya daripada menguping pembicaraan Milo yang sedang menelfon.

Ku nyalakan sebatang rokok ku dan ku hisap dalam-dalam lalu menghembusnya secara kasar.

Setelah sekian lama gak merokok, ternyata enak juga kalau ngerokok gini. Sedikit menghilangkan gairahku yang sudah menggebu-gebu dari tadi.

"Tumben kemari. Ada masalah sama Xelyne?"

"Gak. Cuma lagi males".

"Males kenapa njir? Cewek cantik gitu kok di anggurin".

Perasaan tuh aku yang di anggurin deh, kenapa Millo bisa bilang kalau aku nganggurin Xelyne?

"Kamu nelfon siapa tadi?",tanyaku mengalihkan pembicaraan daripada membahas soal Xelyne.

"Rea. Dia kangen sama kamu, jadi mumpung kamu ada disini ya aku nelfon dia. Lagian kamu jarang banget nongkrong sama kita".

Oh Rea....lumayan lah buat tambah rame-rame.

Aku hanya mengangguk-angguk dan menghisap rokokku lagi saat Milo fokus menatap layar ponselnya "aku jemput pacarku dulu di kost annya".

"Bangsat. Aku kemari malah kamu pergi".

"Bentar doang. Nanti aku kemari lagi sama pacar".

"Hum".

Milo berjalan menuju motornya dan menaiki motornya lalu melajukan motornya pergi meninggalkan halaman kos. Pandanganku beralih ke tanaman kaktus milik Milo yang udah berbunga.

Btw....benar juga yang di omongin Milo. Saking jarangnya aku nongkrong sama Milo dan Rea, aku sampai tidak sadar kalau pohon kaktusnya Milo udah berbunga.

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang