51

4.3K 596 37
                                    

Aku turun dari motor abang gojek dan membayar ongkosnya lalu berjalan ke arah rumah ku yang beberapa hari aku tinggal.

Ku lihat sekeliling halaman rumahku yang kotor karena dedaunan.

Nyapu nanti atau sekarang ya? Kalau sekarang kok malas dan capek, tapi kalau nanti kok tambah malas kalau udah rebahan.

Sekarang aja deh. Takutnya nanti Mama tiba-tiba datang ke rumahku kan bisa bahaya kalau Mama melihat halaman rumahku di penuhi dengan dedaunan yang berguguran.

Ku letakan tas ranselku di atas kursi dan mengambil sapu lidi lalu mulai menyapu halaman rumahku.

Dreeennn dreenn

Pandanganku kini tertuju ke arah suara motor yang terdengar mendekat dan kulihat Rea memakirkan motor Ninja 250R nya di halaman rumahku.

Aku memilih memasukan sampah daun-daun kering ke tempat sampah saat melihat Rea melepaskan helm full face nya.

"Han....kita harus bicara".

"Bicara apa sih Rea?"

"Soal yang kamu katakan di kantin tadi".

"Soal apa? Aku tidak mengatakan apa-apa",sahutku sambil berjalan menuju ke arah rumahku lalu menyender kan sapu lidi di tembok.

"Hann...."

Aku menunduk dan melihat tangan Rea yang memegang pergelangan tanganku.

Rea membalikan tubuhku agar aku berdiri menghadapnya dan Rea menarik resleting jaketku hingga ke bawah lalu memegang daguku. Dia mengangkat daguku ke atas dan menatap ke arah leher bagian depanku.

"Apa maksudnya? Kenapa lehermu penuh cipokan Han?"

"Emangnya kenapa kalau leherku penuh cipokan? Apa ada masalah?"

"Han...kenapa kamu mudah banget sih obral tubuhmu ke orang lain? Apa kamu gak punya harga diri hah?"

Aku sontak menepis tangan Rea dengan kesal "kamu bilang apa? Aku gak punya harga diri?"

"Kalau saja Xelyne tidak mendekatiku untuk balas dendam denganmu. Maka sekarang pun aku masih akan punya harga diri dan aku juga masih bisa menjaga kehormatan ku sampai detik ini".

"Hann..."

"Apa?"

"Aku ti...."

"Aku gak pernah menyalahkan mu atas semua hal yang terjadi dalam hidupku. Tapi kenapa kamu berkata bahwa aku tidak punya harga diri hah?"

"Memangnya kenapa kalau aku bercinta dengan orang lain? Apakah ada masalah?"

Rea memegang kedua lenganku dan menatapku dengan lekat "apa yang kurang dari aku sih Han? Kenapa kamu memilih bersama orang lain daripada denganku?"

"Gak ada yang kurang dari kamu Re".

"Terus kenapa kamu tidak bersamaku? Kenapa kamu malah bersama orang lain?"

"Karena aku mencintai nya".

Aku menunduk saat Rea menangkup kedua pipiku "kenapa? Kenapa kamu tidak mencintaiku saja Han? Kenapa kamu malah mencintai orang lain?"

"Kalau aku bisa memilih, aku akan memilih mencintai mu Re tapi hatiku berkata lain. Aku mencintai orang lain".

"Tidak bisakah kamu memutuskannya dan berkencan denganku Han?"

Aku menggeleng pelan "maaf....aku tidak bisa berkencan denganmu Re. Lagi pula kita masih bisa berteman bukan?".

Ku dengar Rea menghela nafas kasar lalu berjinjit dan hendak mencium bibirku namun aku segera mengalihkan pandangan ku ke arah lain lalu mundur beberapa langkah.

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang