Aku menunduk saat Xelyne menggenggam kedua tanganku dan dia menatap kedua mataku dengan lekat "apa kita gak bisa kayak dulu lagi hum?"
Sebelah alisku terangkat "kayak dulu? Apa maksudmu?"
"Apa kita gak bisa bersama lagi? Aku pengen kita pacaran kayak dulu dan....."
Ku tarik kedua tanganku dari genggaman Xelyne dan kedua tanganku kini berpangku di depan dadaku "sebenarnya apalagi yang ingin kamu rencanakan hum?"
"Aku gak ngerencanain apa-apa Han. Aku hanya....."
"Hanya apa?"
"Aku hanya tidak sadar kalau sebenarnya aku juga benar-benar menyukaimu".
Seketika aku menahan tawaku dan mengangguk-angguk mengerti sambil bertepuk tangan.
Prok prok prok
"Aktingmu benar-benar memukau Xelyne. Kamu itu sangat cocok jadi artis daripada jadi mahasiswi".
"Han....aku serius. Aku suka sama kamu dan aku cinta sama kamu".
Ku tatap sekeliling taman kampus yang sepi sambil mengikat rambut sebahuku lalu tersenyum tipis "sudahlah Xelyne. Tidak perlu berakting lagi di depanku".
Kedua mataku berkedip pelan saat Xelyne memegang kedua lenganku "Hansel Daryel. Aku cinta sama kamu".
"Kamu emang perempuan yang gak tau diri Xelyne".
Aku dan Xelyne menoleh ke arah Rea yang berjalan ke arah kami. Aku segera mundur beberapa langkah saat Rea berdiri di depanku dan menghadap ke arah Xelyne.
"Kamu gak usah ikut campur urusan ku ya Rea",ujar Xelyne.
"Aku gak akan ikut campur urusanmu jika tidak berhubungan dengan Hansel".
Xelyne mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum sinis "apa kamu seperti ini agar Hansel bersimpati padamu? Gak Rea. Hansel gak akan bersimpati sama kamu, jadi kamu gak perlu susah payah membuang tenagamu disini".
"Aku gak berharap apapun dari Hansel. Aku disini karena aku gak mau kamu merayu Hansel lagi lalu nyakitin Hansel karena aku terus-terusan menolak perasaan mu".
"Aku udah gak cinta sama kamu Rea dan aku ternyata selama ini ternyata aku mencintai Hansel. Aku tidak menyadari perasaan ku yang sebenarnya karena di butakan oleh dendamku sama kamu",sahut Xelyne panjang lebar.
Aku menghela nafas kasar "hentikan Xelyne".
"Apa sih Han?"
Aku kini berdiri di samping Rea dan menatap Xelyne dengan tatapan tajam "hentikan omong kosongmu dan katakan padaku sejujur-jujurnya. Kali ini apa yang kamu rencanakan hah?"
Aku sontak menepis tangan Xelyne saat Xelyne hendak memegang tanganku "dont touch me. Aku bukan mesin ATM yang bisa di sentuh oleh semua orang".
"Han....please".
"Gak usah memasang wajah yang sok paling tersakiti Xelyne. Aku gak akan mempan lagi oleh rayuanmu".
"Kenapa kamu berubah sih? Apa karena Tante Stella hah? Iya kan? Pasti Tante Stella yang membuatmu berubah seperti ini kan?"
"Bukan urusanmu",sahutku ketus.
"Han....kenapa harus tante-tante sih? Umur kalian itu jaraknya jauh dan kamu gak wajar kalau kamu cinta sama perempuan yang jauh lebih tua dari kamu".
Dahiku mengernyit heran "gak wajar? Denger ya.... mencintai Tante Stella itu wajar. Yang gak wajar itu kalau aku mencintai Papa kamu".
Aku memilih menarik tangan Rea untuk pergi dari hadapan Xelyne "ayo pergi Re. Daripada kamu nanti ketularan virus".
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You (Completed)
Romance4 tahun setelah Axelyne Cervera menolak perasaan Hansel Daryel. Kini mereka bertemu kembali dengan situasi, kondisi dan perasaan yang telah berbeda. Hansel kini harus berperang dengan perasaannya setelah masa lalunya hadir kembali di kehidupan nya. ...