"Han...kamu bohongin aku kan?"
Kepalaku sontak menggeleng cepat "enggak Xelyne".
"Lalu dimana Stella?"
Ku gigit bibir bawahku pelan "aku akan kedepan buat jemput dia".
Kedua mata Xelyne memicing "awas aja kalau kamu melarikan diri".
Aku segera berdiri dan keluar dari restoran yang lumayan sepi lalu segera menelfon Tante Stella.
"Hallo...."
"Ya?"
"Tante dimana?"
"Jalan".
Klik
Aku menghela nafas pelan saat mendengar panggilan ku di tutup sepihak olehnya.
Lagian kenapa sih Tante Stella harus telat segala? Padahal aku sudah memberitahu alamat restoran, nomor meja dan jamnya.
"Kenapa berdiri disini?"
Deg
Aku menoleh ke belakang dan kulihat Tante Stella berpangku tangan sambil mengangkat sebelah alisnya.
Kedua mataku berkedip pelan saat melihat Tante Stella memakai dress pendek berwarna hitam dan heels yang lumayan tinggi sehingga kaki putihnya yang jenjang terekspos. Sedangkan rambut panjangnya ia gerai sepunggung.
Ya Tuhan....apa seleraku sekarang benar-benar berubah? Kenapa aku terpesona dengan kecantikan Tante Stella?
"Kenapa diam?"
"Ah i-tu...."
"Dimana perempuan yang gak tau diri itu?"
"Di da-lam Tante".
"Panggil aku Stella jika kamu ingin perempuan gak tau diri itu percaya kalau aku pacarmu".
"Baik".
Tubuhku menegang saat Tante Stella merangkul lenganku dengan erat "ayo masuk".
Kami berjalan beriringan untuk masuk kedalam restoran dan kulihat Xelyne menatap kami dengan tatapan tajam.
Aku segera mengundurkan kursi untik Tante Stella duduki dan lagi-lagi aku terpesona saat Tante Stella tersenyum manis ke arahku "makasih sayang".
Deg
Sayang? Tante Stella manggil aku sayang?
Kini aku duduk di samping Tante Stella dan kulihat Xelyne tersenyum miring "ahhh jadi dia kekasihmu Han?"
"Ya. Namaku Stella dan maaf ya... tangan ku agak sensitif sama orang yang gak tau diri jadi aku tidak bisa bersalaman denganmu sambil mengenalkan diri".
Heh?
Xelyne menunjuk dirinya sendiri "kamu bilang apa? Aku tidak tau diri?"
Dahi Tante Stella mengernyit "siapa yang bilang seperti itu? Kamu sendiri?"
"Kamu ....."
"Oh ya Xelyne. Terimakasih ya sudah mencampakan Hansel. Soalnya Hansel terlalu berharga jika dia masih menjadi kekasihmu".
"Ya. Dan sekarang kamu lah yang memiliki sampahku",sahut Xelyne dengan suara yang penuh penekanan.
Kurasakan hatiku terasa teriris dan kulihat Tante Stella melirikku sekilas sebelum dia kembali menatap Xelyne.
"Sampah? Apa kamu gak tau kalau Hansel itu sampah yang berharga? Bahkan lebih berharga dari butiran berlian".
"Oh ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You (Completed)
Romance4 tahun setelah Axelyne Cervera menolak perasaan Hansel Daryel. Kini mereka bertemu kembali dengan situasi, kondisi dan perasaan yang telah berbeda. Hansel kini harus berperang dengan perasaannya setelah masa lalunya hadir kembali di kehidupan nya. ...