54

4.3K 591 55
                                    

Apa anak ini gak waras? Kenapa dia senyum-senyum gak jelas?

Ku lepaskan tanganku dari genggamannya "kemana orangtuamu? Kenapa kamu berkeliaran disini? Kamu nyasar? Atau kamu ngira taman rumah sakit ini adalah taman kota?"

"Papa ku di rawat di rumah sakit ini dan aku juga gak nyasar".

"Lah terus ngapain kamu disini? Harusnya kan kamu ngerawat Papa kamu".

"Karena aku lihat kakak jalan di koridor. Karena kakak terlalu tampan, jadi aku ikutin kakak sampai disini. Lagian Papa juga udah di rawat Mommy".

Heh? Aku terlalu tampan? Kalau aku terlalu tampan kok dia malah ngikutin aku? Harusnya dia pingsan dan kejang-kejang kan?

"HEH ANAK KECIL!!"

Aku dan Ellen sama-sama menoleh ke samping. Kulihat Tante Stella menatap Ellen dengan tatapan tajam dan Tante Stella kini berjalan ke arahku lalu merangkul lengan ku dengan erat.

"Apa kamu mau merayu kekasihku seperti Mommymu yang merayu Ken?"

Deg

Ken? Ken itu bukannya orang yang di cintai Tante Stella dulu?

"Apa kamu belum puas sudah memiliki Ken di hidupmu hah? Kenapa kamu masih mau mengambil milikku?"

"Milikmu? Papa Ken hanya temanmu dan bukan milikmu",sahut Ellen dengan suara datar.

"Ayo Han...kita pergi",ajak Tante Stella.

Ellen berpangku tangan di depan dadanya dan menaikan sebelah alisnya "Han? Ah....jadi kakak namanya Han?"

"Bukan urusanmu",sahut Tante Stella.

Kenapa Tante Stella seperti nya sangat membenci Ellen?

Ellen tersenyum tipis "apa Tante mau melihat Papa Ken? Papa Ken sedang sakit tipes dan di rawat di rumah sakit ini".

"Kamu bilang apa? Ken sakit?",tanya Tante Stella dan wajahnya terlihat sangat khawatir.

Entah kenapa hatiku terasa nyeri saat melihat ekspresi khawatir Tante Stella saat dia tau kalau orang yang bernama Ken sedang sakit.

Ku pegang tangan Tante Stella dan melepaskan rangkulannya di lenganku "kalau Tante mau melihat orang yang bernama Ken itu silahkan".

Tante Stella sontak menatapku "Han...."

Bibir ku tersenyum tipis "its okey. Aku gak cemburu kok".

"Ikut aku. Kita bareng-bareng kesana",ajak Tante Stella sambil merangkul lenganku lagi.

"Ayo ikut aku",ujar Ellen dan berjalan terlebih dulu.

Tante Stella dan aku berjalan di belakang Ellen, kami berjalan menuju koridor rumah sakit menuju ruang rawat inap Ken.

Ku rasakan Tante Stella merangkul lenganku dengan erat saat kami berjalan bersama.

Ellen membuka sebuah ruangan dan kulihat ada seorang perempuan bule yang sangat cantik sedang duduk di tepi ranjang.

Perempuan bule itu berdiri saat melihat kami berdiri di dekat pintu.

"Stella....",ucap perempuan bule itu.

Tante Stella melepaskan rangkulannya di lenganku dan berjalan mendekat seseorang yang berbaring di atas ranjang rumah sakit "Ken...."

Kedua mataku terpejam erat saat melihat Tante Stella mengusap-usap wajah Ken. Aku memilih berjalan pergi dari sini dengan hati yang terasa sangat nyeri.

Apa Tante Stella masih menyukai Ken? Apa hati Tante Stella masih sepenuhnya untuk Ken? Ah sudah lah....lebih baik aku pergi agar aku bisa memberi kebebasan kepada Tante Stella untuk berbicara dengan Ken.

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang