59

4K 545 22
                                    

"Hansel Daryel".

Aku menoleh ke arah samping dan kulihat Bu Agne berjalan ke arahku sambil memegang tas laptop nya.

"Ada apa Bu? Laptop nya rusak lagi?",tanyaku sambil melirik tas laptop nya.

"Enak aja rusak. Aku baru beli laptop".

Kepalaku mengangguk-angguk "lalu?"

"Aku mau pamit sama kamu karena aku sudah habis kontrak mengajar disini".

"Habis kontrak? Terus Ibu mau kemana?"

"Ke Semarang. Aku sudah di terima jadi Dosen disalah satu universitas swasta disana".

Bibir ku tersenyum tipis "oke. Selamat jalan".

Bu Agne menghela nafas pelan "apa kamu gak berminat ke hotel sama saya untuk terakhir kalinya?"

Kedua mataku berkedip "hah?"

"Kenapa kamu susah banget untuk ku ajak ke hotel?"

"Karena Ibu brengsek",sahutku tanpa sadar.

"Siapa yang bilang aku brengsek?",tanya Bu Agne penasaran.

"Ibu sendiri bilang padaku kalau Ibu itu brengsek, penggoda dan pemain"

Bu Agne nampak berfikir sejenak "hum benar juga ya....tapi kamu yakin gak mau ke hotel sama saya?"

Ku lihat sekeliling ku dan untung aja koridor kampus ini sepi. Aku takutnya ada yang mendengar ucapan Bu Agne yang terlalu berbahaya untuk di dengarkan mahkluk-mahkluk astral sekitar.

"Gak lah Bu".

"Yakin? Ntar nyesel".

Kepalaku menggeleng mantap "gak Bu Agne. Saya sudah punya pacar".

"Kan pacar kamu gak tau".

"Ya walaupun pacar aku gak tau, tapi tetap saja aku harus menjaga kepercayaan nya padaku".

Bu Agne menepuk-nepuk pundak kiriku dengan pelan "baik, kalau begitu jaga dirimu".

"Ibu juga. Jaga diri ibu baik-baik, jangan sampai sakit".

Bu Agne memeluk tubuhku sebentar hingga kurasakan dadanya yang besar menempel di dadaku lalu dia mengangguk "terimakasih".

"Sama-sama".

Bu Agne memutar tubuh nya dan berdiri membelakangi ku sebelum dia melangkah pergi meninggalkan ku sendiri an di koridor ini.

Yah....gak ada dosen seksi lagi deh disini. Aku merasa sangat di rugikan.

Aku berjalan menuju parkiran motor kampus dan ku naiki motor matic ku yang seksi. Dahiku mengernyit saat aku tidak bisa men-starter motorku.

Kok gak bisa nyala sih? Terus kenapa gak bunyi?

Akhirnya aku standart 2 untuk menyalakan motorku secara manual dengan menginjak dan mengengkol kick stater namun sialnya gak bisa.

Ah shitt....harusnya tadi aku pakai mobil aja ngampusnya.

"Kenapa Han?"

Kulihat Rea yang berjalan menghampiri ku dan aku menghela nafas pelan saat mencoba kick stater lagi "nih motor gak bisa nyala".

"Coba sini aku cek".

"Emangnya kamu ngerti motor?"

"Dikit-dikit lah".

Ah benar....Rea kan suka motor, jadi mungkin dia ngerti motor.

Rea mengikat rambut panjangnya tinggi-tinggi dan berjongkok di samping motorku untuk memeriksa sesuatu lalu mencoba menyalakan nya namun gak bisa.

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang