"Mil".
"Hum?"
"Aku mau cerita nih".
"Cerita apaan?",tanya Milo sebelum dia menghisap rokoknya dalam-dalam.
"Jadi gini....temenku suka sama orang dan temenku tiba-tiba nyium orang yang di suka. Terus orang yang di suka itu malah membalas ciuman temen aku. Tapi temenku gak tau orang yang dia suka itu suka apa enggak sama dia soalnya dulu dia pernah di tolak. Terus menurutmu orang yang temen aku suka itu punya perasaan gak sama temen aku?"
Milo berfikir sejenak "temen kamu itu cewek apa cowok?"
"Cewek".
"Wihh anjing. Temen kamu nafsuan banget jadi cewek, masak nyium cowok duluan".
Shitt...kenapa aku di tuduh nafsuan sih? Padahal kan yang aku cium itu cewek, bukan cowok.
"Kenalin dong temen kamu ke aku. Aku suka nih cewek yang nafsuan begitu. Lebih hot gitu kalau main".
Lebih hot katanya? Shitt...aku aja belum main gituan.
Aku hanya bisa menghela nafas kasar "aku serius Mil. Jadi jawabannya apa? Orang yang di suka temen aku itu kira-kira suka gak sama temen aku?"
Milo menggeleng pelan dan menghembuskan asap rokonya "kayaknya gak deh. Mungkin aja cowok yang di suka temen kamu itu cuma nafsu doang ke temen kamu, makanya dia balas ciuman temen kamu".
Nafsu doang? Jadi Xelyne gak punya perasaan ke aku? Terus dia cuma nafsu aja sama aku makanya dia balas ciuman aku?
Shitt....kenapa aku bisa berharap kalau Xelyne bakalam suka sama aku setelah dia membalas ciumanku waktu itu?
"Terus temen kamu making love gak sama orang yang dia suka?"
"Enggak lah. Temenku anak baik-baik".
Milo mendecih pelan "anak baik-baik kok nyosor ke cowok duluan".
Aku memilih meminum jus alpukatku setelah menemukan jawaban yang jadi pertanyaan di otakku semalaman ini.
Tapi benar juga ya apa yang di bilang Milo. Mungkin Xelyne memang cuma nafsu atau terbawa suasana aja. Lagian Xelyne kan udah punya pacar. Jadi sangat tidak mungkin dia suka sama aku yang lebih minus banyak dari pacarnya.
Ku gigit bibir bawahku pelan mengingat bibir Xelyne yang sangat lembut saat aku hisap.
Duh kenapa aku kepikiran lagi sih?
"Hey Han".
Aku menoleh ke samping dan kulihat Rea duduk di sampingku lalu merangkul lenganku dengan erat sambil menyandarkan kepalanya di lenganku.
"Kalian lama-kelamaan kayak paku yang nancep di kayu. Dalam banget nancapnya sampai gak bisa di cabut",ucap Milo.
Tubuhku menegang saat lenganku bergesekan dengan payudara Rea yang terasa empuk dan kenyal di lenganku.
Aku gak tau kenapa Rea jadi semakin lengket dan mendekatiku semenjak aku menolak perasaannya. Bahkan dia sering menelfonku hanya untuk memberi perhatian kecil yang membuatku jadi merasa menjadi orang yang berkecukupan untuk hal perhatian.
Orangtuaku aja kalah perhatian kalau sama Rea.
"Biarin", sahut Rea dan dia meminum jus alpukat ku yang tinggal separuh.
"Han....kok kamu cuma minum jus? Emangnya kamu udah makan?"
Nah kan perhatian lagi. Tapi kalau di pikir-pikir Rea dan Xelyne yang dulu itu sama. Sama-sama perhatian dan Xelyne buat aku baper karena perhatian nya. Namun bedanya Rea menyukaiku dan Xelyne menolak perasaan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You (Completed)
Romance4 tahun setelah Axelyne Cervera menolak perasaan Hansel Daryel. Kini mereka bertemu kembali dengan situasi, kondisi dan perasaan yang telah berbeda. Hansel kini harus berperang dengan perasaannya setelah masa lalunya hadir kembali di kehidupan nya. ...