58

4.1K 553 34
                                    

"Hati-hati",ucapku pelan sambil membantu Xelyne turun dari mobilku lalu mengambil tas ransel Xelyne dan plastik putih yang berisi obat.

"Thanks Han".

"Nih ambil",ucapku sambil memberikan tas ransel dan plastik yang berisi obat ke Xelyne.

Xelyne mengernyit kan dahinya saat menatap tanganku yang menggenggam tas ranselnya dan plastik putih yang berisi obatnya.

"Ambil",ucapku lagi.

Xelyne tiba-tiba merangkul lengan kananku dengan erat "anterin aku masuk ke kamar kos ku dong Han...kamar kos ku di lantai 2".

Ku putar bola mataku dengan malas saat melihat Xelyne yang menunjukan wajah memohon ya.

"Ayolah Han...nanti kalau aku jatuh dari tangga gimana?"

"Bukan urusanku",sahutku ketus.

"Hannn..."

Ku lepaskan lenganku dari rangkulannya saat Xelyne menekan dadanya ke lengan kiriku "gak mau".

Xelyne menghela nafas kasar lalu berjalan sedikit terpincang untuk masuk kedalam kos-annya.

Ku tatap tas ransel Xelyne dan plastik putih berisi obat yang ada di tanganku lalu berjalan masuk kedalam kos-an.

Langkahku semakin cepat saat melihat Xelyne kesusahan saat menaiki tangga. Aku segera memapahnya dan membantunya naik menuju lantai 2.

"Makasih sayang".

Ku lirik Xelyne yang tersenyum manis ke arahku namun aku lebih memilih fokus membantunya untuk menaiki tangga sampai menuju kamarnya.

Xelyne membuka pintu kamar kos-annya yang berada di pojok sendiri menggunakan kunci pintu kamar kos yang baru dua keluarkan dari saku celananya.

Ku lihat kamar kos Xelyne yang lumayan besar dengan fasilitas kamar mandi, lemari besar, tempat tidur besar, kulkas mini, AC, balkon, TV dan meja belajar.

Ku dudukan Xelyne di atas tempat tidur dan ku letakan tas ransel plus plastik putih yang berisi obat di atas meja belajar nya Xelyne.

"Aku pamit".

"Kok pamit sih Han? Aku masih sakit lho".

Kini aku berdiri di depan Xelyne sambil memasukan kedua tanganku kedalam saku celanaku "terus?"

"Kamu gak mau nemenin aku?"

"Gak...aku sibuk".

"Sibuk? Sibuk apa?"

"Kepo".

"Kamu masih pacaran sama Tante-tante itu?"

"Kalau iya kenapa?",sahutku ketus.

"Apa aku udah bukan seleramu lagi?",tanya Xelyne.

Ku tatap kedua mata Xelyne dengan tajam "ya jelas kamu bukan seleraku. Karena apapun yang dikatakan Indomie....seleraku tetap Tante Stella".

"Kenapa sih kamu sukanya yang tua Han? Apa bagusnya Tante Stella."

"Karena hatiku yang sekarang bukan seperti dulu. Hatiku yang sekarang seperti segitiga bermuda, jadi jika Tante Stella udah masuk kedalam hatiku, maka Tante Stella gak akan bisa keluar dari hatiku. Mengerti?"

Xelyne tersenyum tipis "apa kamu pikir Mama mu akan merestuimu dengan Tante Stella hum?"

"Aku gak peduli Mama dan Papa mau merestui ku dengan Tante Stella. Yang jelas bagaimana pun toko online mencari peluang, aku masih akan mencari peluang untuk masa depanku dengan Tante Stella".

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang