47

4.4K 632 63
                                    

"Apa karena aku berkata kalau kamu mirip sama Ken?"

Deg

Bibir ku sontak bungkam dan kulihat Tante Stella berdiri di depanku lalu tersenyum tipis "aku gak ada niatan sama-samain kamu sama Ken karena Ken lebih bodoh dari kamu".

Aku menghela nafas kasar "tapi Tante suka kan sama dia? Ya udah kejar aja, ngapain santai-santai disini?".

Jantungku semakin berdegup kencang saat Tante Stella mendekat kan wajahnya ke wajahku dan menatap kedua mataku dengan lekat "apa kamu cemburu?"

"Eng...."

"Kamu pikir kamu bisa bohongin aku?",potong Tante Stella sambil menempelkan jari telunjuknya di permukaan bibirku.

Seketika aku mundur beberapa langkah namun Tante Stella masih berjalan mendekat ke arahku hingga punggung ku terbentur di tembok.

Ku tahan nafasku saat Tante Stella mengurung tubuhku menggunakan kedua tangannya lalu semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku "apa kamu mau lari huh?"

Ku gigit bibir bawahku pelan saat tatapan Tante Stella tertuju ke arah bibirku "apa kamu menggodaku?"

Kepala ku sontak menggeleng cepat"eng-gak Tante".

Wajahku terasa memanas saat Tante Stella tersenyum tipis padaku lalu mengusap-usap pucuk rambut ku dan mencubit pipi kiriku dengan lembut "kamu menggemaskan".

Deg

Tante Stella menjauhkan wajahnya dari wajahku "jadi siapa perempuan yang datang ke rumahmu kemarin?"

"Dia temenku. Anak dance cover".

"Ah...jadi anak dance cover. Pasti dia menyukaimu kan?"

Kedua mataku berkedip pelan "Tante tau dari mana?"

"Kenapa kamu tidak menerimanya? Bukankah dia cantik?"

Aku hanya bisa menghela nafas kasar "cantik kalau cuma nyakitin buat apa? Lagian aku masih takut kalau nanti dia malah menyakitiku saat aku sudah memberikan hatiku buat dia".

"Kenapa takut? Kamu kan belum mencoba. Jadi jangan terlalu menyimpulkan hal seperti itu".

Aku memilih tiduran di atas karpet dan menatap ke arah langit-langit rumah Tante Manda yang bermotif awan.

Ku lirik Tante Stella yang duduk di samping ku dan mulai memakan buah manggis yang aku bawa tadi.

"Gak ah. Aku gak mau coba-coba".

Tante Stella masih asyik memakan buah manggisnya dan kini aku memiringkan posisi tidurku agar lebih jelas menatap wajah cantik Tante Stella yang serang fokus dengan buah-buah manggis yang hendak jadi korbannya.

Tante Stella menyisipkan rambut panjangnya yang menutupi wajahnya ke belakang telinganya lalu menoleh ke arahku sambil menyodorkan sebiji buah manggis "kamu mau?"

"Gak ah. Buat Tante aja. Tante kayaknya belum pernah makan buah manggis".

"Pernah. Dulu aku sering makan sama Ken".

Jleb

Ken lagi. Kenapa sih otaknya Tante Stella penuh dengan Ken?

Aku hanya bisa menghela nafas kasar saat merasakan sakit yang melanda ulu hatiku dan berdiri dengan tegap "dah lah aku mau balik".

"Kenapa balik?"

"Ya karena aku punya rumah makanya aku mau balik".

"Lah rumah ini kan rumah Tantemu. Ngapain kamu balik? Mendingan kamu gak usah balik".

All About You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang