🥀
Selama di dalam mall, Clarisa dan Flora menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung. Bagaimana tidak, aura kemewahan begitu terpancar dari keduanya bak selebritis papan atas.
"Kamu ga belanja?" Tanya Flora di balas gelengan Clarisa yang tengah memainkan ponselnya.
Clarisa bukanlah tipe orang yang suka berada di pasar terbuka seperti ini. Ia lebih senang jika menghubungi brand tersebut untuk membeli sesuatu yang ia inginkan.
"Tampaknya hanya ibu yang bersenang-senang di sini" ucap Flora lirih merasa sedikit sedih.
Carisa terdiam sejenak. "Ibu saya ingin beli itu" ucap Clarisa menunjuk asal sebuah toko.
"Kamu ingin ibu belikan semua boneka di toko itu?" Tanya Flora di balas gelengan cepat oleh Clarisa.
Gadis itu segera melangkah mendekati sebuah toko boneka di dalam mall tersebut. Sebenarnya ia merasa sedikit menyesal telah menunjuk toko boneka, namun Flora akan mencurigainya jika ia tidak benar-benar menunjuk hal yang ia inginkan.
"Saya ingin ibu belikan boneka ini" ucap Clarisa mengambil sebuah boneka kucing kecil yang tampak sangat manis.
"Jika kamu benar-benar menyukai kucing kita bisa membeli kucing asli seperti yang kamu mau" saran Flora di balas gelengan oleh Clarisa.
"Saya benci kucing, tolong belikan saya ini saja" ucap Clarisa membuat Flora menyiritkan dahinya bingung.
"Aku melahirkannya dengan segala kemewahan, bisa-bisanya saat di suruh memelih dia malah membeli sebuah boneka kucing" gumam Flora mencurutkan bibirnya merasa sedikit kesal dengan selera aneh putrinya.
"Saya ambil ini" ucap Flora hendak membayar di kasir.
"Anda memilih boneka yang bagus nyonya, harganya 2 miliar 700 juta" ucap sang kasir membuat Flora terdiam.
"Ini adalah boneka dengan desain sempurna oleh seniman berbakat di australia. Bisa anda lihat kalung berlian yang di kenakan boneka itu berharga miliaran rupiah" jelas kasir membuat Flora mengangkat sudut bibirnya naik.
Ini baru putriku batinnya segera membelinya.
"Ini hadiah untukmu" ucap Flora memberikan kotak berisi boneka kucing yang sempat di pilih Clarisa untuknya.
"Selamat ulang tahun putriku. Terima kasih sudah lahir dan menjadi anugrah terindah di dunia, aku harap kamu menyukainya" ucap Flora tersenyum hangat sambil memeluk Clarisa erat.
Clarisa bungkam seketika, ia bahkan lupa bahwa ia berulanh tahun saat ini. "Te....terima kasih, ibu. Saya akan menyimpan hadiah ibu sebaik mungkin" ucap Clarisa dibalas senyuman oleh Flora.
"Baiklah, ayo kita pulang" ajak Flora segera menggandeng tangan Clarisa menuju basement.
Saat di perjalanan menuju basement, tanpa sengaja Flora menabrak seorang pria bertubuh tinggi membuat Flora sedikit meringis saat bahu mereka bertabrakan.
"Maafkan saya nyonya, saya sedang terburu-bur—" ucapan pria itu terhenti saat melihat Flora.
Semua orang di mall menatap ketiganya dengan rasa kagum. Rasanya seperti melihat para selebriti berkumpul di mall ini. Wajah mereka memancarkan keindahan yang tak tertandingi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARISA
Teen FictionJika kalian sudah sering melihat adu kemiskinan di sekolah kalian, kalian harus sesekali datang ke SMA CAKRAWALA. Untuk melihat pertengkaran hebat antara dua keluarga ternama di dunia ini. "Gue Clarisa Flora Dirgantara, butuh berapa banyak hingga gu...