🥀
"kak, kamu sudah siap?" Tanya Clarisa tampak elegant dengan dibalut gaun navy miliknya berserta topeng yang menutupi sebagian wajahnya.
"Nona, saya sedikit gugup" ucap Jeremy. "Mau berpakaian seperti apa saya juga hanya akan terlihat seperti ampas jika sudah berada di sebelah anda" ucap Jeremy gugup.
Clarisa merogoh sakunya dalam, dan segera mengambil sebuah permen di dalamnya. "Anggap ini sebagai permen keberuntunganmu" ucap Clarisa. "dengan begini kamu tidak akan gugup lagi" ucap Clarisa membuat hati Jeremy menghangat mendengar ucapannya.
"lalu kedepannya jangan pangil saya nona lagi, panggil saya Clarisa. Tempat ini adalah arena duel social, disini kita tidak akan menggunakan pistol untuk menyerang lawan, karena ini adalah tempat dimana belati ditempatkan di pungung lawan dengan senyum dan kata-kata lembut" ucap Clarisa dibalas anggukan cepat oleh Jeremy.
Clarisa tersenyum hangat sambil merapikan dasi kupu-kupu milik Jeremy. "Kakak tampak lebih tampan saat sedang tidak menggunakan kacamata, teruslah gunakan kontak lensa itu" ujarnya membuat telinga Jeremy memerah.
"Ba—baiklah" jawabnya gugup.
"Nona, sudah saatnya" ucap Macho dengan setelan jas hitamnya segera berjalan mengekori Clarisa maju ke atas podium.
"welcome everyone, thank you for fulfilling my invitation. I as the Flo family are very grateful for all of you. on this evening I want to make an important announcement. I as the legal successor of the Flo family declare that I will take over the Flo family from now on, besides that I will take on a new family..." [selamat datang semuanya, terima kasih telah memenuhi undangan saya. Saya sebagai keluarga Flo sangat berterima kasih untuk kalian semua. pada malam ini saya ingin membuat pengumuman penting. Saya sebagai penerus sah keluarga Flo menyatakan bahwa saya akan mengambil alih keluarga flo mulai sekarang, selain itu saya akan mengambil keluarga baru]
"Jeremy De Flo" ucap Clarisa.
Jeremy segera melangkah menaiki podium dengan langkah wibawa, semua mata tertuju kepada Jeremy. Termasuk keluarga Walton yang tampak tercengang saat melihat wajah Jeremy berada di sana.
Setelah beberapa kata sambutan singkat semua orang bertepuk tangan dengan meriah menyambut ketua keluarga baru di keluarga Flo, berserta ucapan selamat kepada keluarga baru Flo.
"Excuse me, can i talk to you lady" ucap seorang pria tua membuat Clarisa menoleh menatap sumber suara, dia adalah Dirgantara.
"Sure, bicara santai saja tuan. Saya bisa berbicara dengan segala bahasa" ucap Clarisa membenarkan letak topengnya.
"Ah, bagaimana anda bisa tau saya berasal dari Indonesia?" ucap Dirgantara tampak hangat.
"Because your face" ucap Clarisa. "Mengingatkanku dengan seorang aktris terkenal di negaramu"
"Oh, anda mengenal putri saya?" ucap Dirgantara. "omong-omong saya turut berduka cita atas meninggalnya ayah anda nona, sayang sekali saya belum pernah bertemu dengan ayah anda"
Clarisa terdiam sejenak. "Ah. Terima kasih, ayah saya sangat pemalu" ucap Clarisa asal.
"Jika saya boleh tahu anda tampak sangat muda, berapa umur anda saat ini nona?"
Clarisa terdiam, tidak mungkin bagi dirinya mengatakan bahwa ia berumur 16. Ia bahkan belum dalam usia legal. "I'm 18" ucap Clarisa tersenyum hangat.
"Nona sangat hebat bisa sukses mamimpin keluarga dalam usia muda, ternyata anda seumur dengan cucu laki-laki saya" ucapnya mencoba mengiring situasi. "Bagaimana jika kapan-kapan anda bertemu dengan cucu saya, saya akan sangat sen—"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARISA
Teen FictionJika kalian sudah sering melihat adu kemiskinan di sekolah kalian, kalian harus sesekali datang ke SMA CAKRAWALA. Untuk melihat pertengkaran hebat antara dua keluarga ternama di dunia ini. "Gue Clarisa Flora Dirgantara, butuh berapa banyak hingga gu...