29.MIMISAN

571 30 0
                                    

🥀

Clarisa menatap papan tulis dengan tatapan lesu, wajahnya yang pucat membuat semua guru mapel yang masuk, menanyakan perihal raut wajah Clarisa. Tak seperti biasanya, gadis itu tampak tak bersemangat.

Bahkan sepanjang istirahat Clarisa hanya tidur di kelas membuat Aiko dan Tifany enggan membangunkannya, termasuk Angga yang hanya dapat menatap Clarisa dari jendela.

"Clarisa kenapa?" Tanya Aiko kepada Angga. "Lo apain Clarisa!"

"Gue gak ngapa-ngapain dia kok, gue juga heran kenapa Clarisa jadi murung seperti itu" ucap Angga menyanggah sambil mengintip Clarisa sesekali dari luar kelas.

"Apa dia masih sakit?" Ujar Tifany dibalas gelengan oleh Angga.

"Gue yakin udah memastikan Clarisa pulang dari rumah gue dalam keadaan sembuh kok!" Ujar Angga tampak yakin, ia bahkan sudah mengecek suhu Clarisa berkali-kali sebelum ia tertidur lelap di sebelahnya.

"Lalu kenapa dia diam saja?" Ucap Tifany.

Diego yang tengah lewat bersama ketiga temannya terdiam saat melihat keresahan antara Angga,Aiko dan Tifany di depan kelas.

Erlan menyirit bingung. "Kenapa  raut wajah mereka begitu?"

"Gue juga gak tau, untuk apa gue perduli" jawab dingin Daniel segera berbalik hendak menuju perpustakaan.

Wendy menatap Daniel bingung. "Daniel lo mau kemana? Gue ikut!" Ucap Wendy segera mengejar Daniel meninggalkan Diego dan Erlan disana.

"Lo ikut mereka gih, ada yang harus gue lakukan" ucap Diego menepuk bahu Erlan pelan.

"Mau ngapain lo?" Tanyanya namun tak di tanggapi oleh Diego.

Lelaki itu segera masuk kedalam kelas Clarisa membuat Erlan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan melangkah pergi mengejar Daniel dan Wendy.

Daniel menatap Clarisa lekat lalu mengelus puncuk rambut gadis itu membuat Angga yang sedang menggintip dari balik jendela merasa marah.

"Jauhin tangan lo! Bangsat!" Ucap Angga langsung menarik kerah Diego kasar.

"Woy santai dong!" Ucap Diego menyeringai.

"Apa maksud lo sentuh cewek gue anjing!" Kesal Angga masih menarik kerah baju Diego.

"Kenapa emangnya kalau gue pegang?" Lawan Diego menyeringai "baru gue pegang udah marah, belum gue tikun—""

BUGHHH

"BACOT LO SIALAN!" Kesal Angga memukul Diego secara spontan membuat seisi kelas mendadak ramai.

Aiko dan Tifany menyirit bingung, sejak perkelahian itu terjadi Clarisa tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Hal itu membuat kedua gadis itu mengguncang tubuh Clarisa mencoba membangunkan sang gadis.

"Clarisa bangun!!" Ucap Tifany.

"Clarisa Angga berantem sama Diego, kita harus gimana!?" Ucap Aiko menyibak rambut Clarisa yang menutupi wajahnya.

CLARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang