18.CAKRAWALA

500 32 0
                                    

🥀

"Tara! Bagaimana den, cakep kan!" Ucap maid menyombongkan bakatnya dalam merias Clarisa.

Clarisa dengan kemeja putih dan rok span berwarna cream yang di kenakannya membuat ia tampak lebih cantik dari sebelumnya, di tambah dengan riasan tipis dari sang maid yang membuat Clarisa semakin manis.

"Angga?" Ucap Clarisa membuyarkan lamunan Angga.

"Kenapa? Aneh ya?" Ucap Clarisa dengan raut wajah khawatir. "Gue pake seragam gue yang tadi ajalah"

"Eh jangan!" Ucap Angga menghentikan langkah Clarisa.

"Lo cantik" ucap Angga mampu membuat senyuman Clarisa mengembang.

"Makasih" jawab Clarisa.

"ANGGA!!" Pekik seorang wanita "MANA MENANTU BUNDA, KATANYA KAMU PULANG BAWA MENANTU BUAT BUNDA"

Raut wajah Angga sontak berubah panik saat mendengar suara bundanya yang hendak mendekat menghampiri mereka.

"ANGG—" ucap wanita paruh baya itu terdiam saat melihat Clarisa dan Angga di dalam kamar di temani seorang maid yang tengah mengedipkan satu matanya kepada majikannya itu.

"Astaga Angga!" Ucap wanita itu segera menghampiri Clarisa dan menatap wajahnya lekat-lekat.

"Kamu nyuri artis idola bunda?" Ucap Wala, bunda Angga.

"Artis idola siapa?" Tanya Angga balik menanyai Wala.

"Itu artis zaman bunda muda, namanya Flora. Dulu tuh dia terkenal banget semasa bunda muda, cantik banget pokoknya! Ayah kamu aja ngefans dulu sama dia!" Ucap Wala membuat Clarisa tersenyum canggung.

"Maaf, itu ibu saya tan" ucap Clarisa canggung membuat Wala terkejut mendengarnya.

"Astaga! Dia sudah punya putri secantik ini! bahkan kalian mirip 100%" ucap Wala menatap wajah Clarisa dan memeluknya erat. "Indahnya dunia bunda punya menantu mirip idola" ujarnya tampak senang.

"Siapa nama kamu sayang?" Tanya Wala tampak sangat hangat kepada Clarisa.

"Clarisa tante" jawab Clarisa dengan canggung.

"Jangan panggil tante, panggil aja bunda. Kamu kan pacarnya Angga!" Ucap Wala merangkul Clarisa dengan penuh kasih sayang. "Ayo sayang kita makan malam, ayah Angga sudah menunggu di bawah" ucap Wala di balas anggukan kecil oleh Clarisa.

Wala megandeng tangan Clarisa dengan hangat, menuntunnya duduk di sebelahnya bersama Angga. Clarisa tak bisa berkata-kata di buatnya, keluarga ini benar-benar berisik dan ceria.

"AYAH! IDOLA KITA TERLAHIR KEMBALI!" pekik Wala membuat Cakra menutup telinganya erat-erat.

"Bunda, jangan teriak-teriak dong. Nanti dinding kita ret—" Cakra terdiam saat melihat Clarisa. Sontak air matanya turun begitu saja dengan raut wajah penuh haru terlihat di wajahnya.

"Astaga bunda! Bagaimana sang legendaris Flora bisa hidup kembali" ucap Cakra merasa tak percaya sambil menyeka air matanya.

"Dia putri Flora, namanya Clarisa" ucap Wala membuat Cakra lagi-lagi menangis di buatnya.

CLARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang