DM-9•

3.6K 422 8
                                    

Happy reading........






Setelah mandi ara keluar hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya saja

Ara melihat chika masih saja tertidur, dia mengambil koper miliknya lalu mengambil baju kaos dan celana pendeknya

"Ganti disini ajalah" Gumamnya melirik chika yang masih memejamkan mata

Baru saja memakai celananya, ara mendengar suara chika

"Pih jangan tinggalin chika pih, mamih chika takut sendiri mih, tolong jangan tinggalin chika sendiri" Ucap chika mengigau

Ara melempar handuk dan kaosnya dia menghampiri chika yang sudah berkeringat dan terus memanggil kedua orangtuanya

"Mih jangan pergi mih hiks"

Ara duduk disamping chika

"Chik hey bangun" Ucap ara menepuk pelan pipi chika

"Mami papi"

"Chika hey bangun"

"MAMII Huh huh huh" Teriak chika bangun dari tidurnya

Dia mengatur nafasnya, ara masih setia mengusap punggungnya

Chika melirik kearah ara lalu memeluknya dan kembali menangis

"Tenang ya ada gue disini" Bisik ara

"Kangen mami hiks hiks"

Ara terus mengusap punggung chika membiarkannya menangis

10 menit sudah lamanya chika menangis, akhirnya dia diam juga

"Udah?" Tanya ara menatap chika

"Hemm"

"Mandi gih biar enakan badannya"

"Masih pengen peluk kak ara" Ucap chika menunduk

Ara tersenyum lalu kembali memeluk chika, pelukan hangat ara membuat chika enggan untuk melepas pelukannya apalagi ara saat ini telanjang dada

Chika menghirup aroma tubuh ara, sungguh aroma yang memabukkan bagi chika mungkin mulai hari ini dia akan sering meminta pelukan pada ara

Drtt drtt

Ponsel ara berbunyi tanda ada sebuah panggilan masuk

"Mandi gih" Titah ara melepas pelukannya, chika menganggukan kepalanya lalu turun dari kasur menuju kamar mandi

Setelah chika masuk kedalam kamar mandi, ara mengambil ponselnya di meja

Bunda Calling.....

"Hallo, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam bunda"

"Kalian udah sampai?"

"Udah bund, aku baru aja mau ngabarin tapi keduluan sama bunda"

"Syukurlah kalau begitu, chika mana bang?"

"Chika lagi mandi bun"

"Oh yaudah kalau begitu"

"Bun ayah mau bicara" Ucap cio yang berada disamping shani

"Halo bang"

"Iya ayah"

"Jangan lupa cetak cucu ayah"

"Yah halo halo, aduh gak jelas suaranya"

"Gak usah pura-pura kamu zafran, ayah gak mau tau pulang kesini harus ada hasilnya" Tegas cio

Dia Milikku {Chikara}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang