DM-37•

3.1K 475 36
                                    

Happy Reading...






Karena mimpi buruknya barusan membuat ara tak bisa tidur kembali, dia memutuskan untuk mencuci muka dan duduk dikursi dan mulai mengutak-atik laptopnya

Saat sedang fokus kerja, ponselnya berdering ara berjalan mengambil ponselnya ternyata nomor baru

"Halo"

"Halo ra ini gue oniel"

"Ngapain lo nelfon gue jam segini ganggu aja orang tidur"

"Tunggu ra jangan matiin dulu, gue minta tolong sama lo ra dateng kerumah sakit ra indah mau bicara sama lo untuk yang terakhir kalinya"

"Sorry gue gak bisa"

Tut tut tut

Ara turun kebawah menuju dapur untuk mengambil air minum. Sesampainya didapur ara mengambil gelas dan menuangkan air lalu meneguknya hingga tandas

"Tuan" Ara menoleh ternyata alex

"Tuan kenapa bangun jam segini?" Tanya alex mengambil air dan meminumnya

"Saya mimpi buruk lex, kamu kenapa belum tidur?" Tanya ara

"Saya kebangun karena haus tuan"

"Ayo kedepan kita cari angin" Ajak ara diangguki alex

Kini mereka berada disamping rumah tepatnya dipinggir kolam renang

"Saya mimpi athar kecelakaan lex"

"Tuan gak perlu fikirkan itu, mimpi hanyalah bunga tidur dan tuan harus jaga kesehatan"

"Mungkin kamu benar lex, semoga saja anak dan istri saya gpp ya lex"

Chika dan ara memang tidak bercerai, dulu sebelum pergi dari rumah sakit kevin memberikan surat cerai namun ara tak mau tanda tangan dengan alasan janjinya pada mendiang pucho kalau dia gak akan pernah ninggalin chika

Jadi bagi ara biarkan raga mereka yang berpisah tetapi status hubungan mereka akan tetap begitu

"Aamiin" Ucap alex

"Lex barusan oniel telfon saya dia minta saya kerumah sakit mungkin indah sudah sekarat dan minta bertemu dengan saya untuk yang terakhir kalinya" Jelas ara

"Kalau menurut saya gpp tuan jengukin, kasian juga kalau dia sampai meninggal nanti belum minta maaf secara langsung pada tuan"

"Kamu benar lex kalau gitu sebelum ke kantor kita kerumah sakit dulu"

"Baik tuan"

Kedua pria itu kembali masuk rumah menuju kamar masing-masing















Pagi harinya ara sudah siap dengan setelan jasnya, ara meraih kunci mobil, hp, dompet dan tas kerjanya lalu keluar dari kamar

Saat didepan kamar ica ara berhenti lalu mengetuk pintu

"Ca"

"Iya pah, papa duluan aja nanti ica nyusul"

"Jangan lama-lama bisa telat kamu nanti"

"Iya pah"

Ara kembali berjalan menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan

"Pagi tuan"

"Pagi tuti, alex mana?"

"Lagi didepan tuan panasin mobil" ara menganggukkan kepala

"Pagi papa tampanku muah muah (ica mencium kedua pipi ara)" ucap ica lalu duduk disebelah ara

Dia Milikku {Chikara}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang