Happy Reading......
Malam harinya semua anggota keluarga makan bersama, namun malam ini terasa ada yang berbeda athar yang biasanya selalu rusuh sekarang malah duduk diem anteng bahkan tak mengeluarkan suara sedikitpun, hal itu membuat zee dan christy bingung
"Thar"
"Iya uncle, ada apa?" Tanya athar menatap zee
"Tumben diem"
"Athal lagi mam, kata ibu gulu kalau lagi mam nda boleh bicala" Jawabnya lalu kembali diam dan menikmati makanannya
Chika tau apa yang membuat athar berubah seperti ini, sakit rasanya melihat anak semata wayangnya yang selalu ceria kini menjadi pendiam seperti ini
"Si bocil kenapa de?" Tanya zee berbisik pada christy
"Gak tau bang, nanti aja setelah makan kita culik dia dan tanyain" Jawab christy berbisik
"Oke" Ucap zee
Semuanya makan dengan tenang, ara menghentikan makannya
"Aku selesai" Ucap ara lalu beranjak dari tempat duduknya
"Sepertinya ada yang gak beres bang" Ucap christy pada zee, zee hanya mengangguk menanggapi ucapan christy
Yang lain saling pandang, chika menatap sendu punggung ara
"Athal celecai" Ucap anak kecil itu lalu beranjak dari tempat duduknya
Christy dan zee saling pandang lalu menatap chika yang di tatap hanya diam lalu menunduk
Setelah semuanya selesai makan ica menuju kamar ara namun tak ada orang disana, ica menuju kamar athar dan sama saja papa dan adiknya tidak ada disana
Ica kembali turun berjalan menuju kolam renang yang berada disamping rumah
Kedua orang yang dicarinya ada disana, mereka duduk ditepi kolam dengan kaki yang dimasukkan kedalam air
"Papa, adek" Panggil ica, keduanya menoleh dan tersenyum
Ica ikut tersenyum lalu ikut duduk disamping kiri ara dan ikut memasukkan kakinya kedalam kolam
"Papa sama adek ngapain disini?" Tanya ica
"Ngadem" Jawab keduanya diangguki ica
Ketiganya diam hanyut dengan fikiran mereka masing-masing
"Papa" Panggil athar
"Hm?" Jawab ara tanpa menoleh
"Papa cayang cama mama?"
"Sayang"
"Papa cinta cama mama?"
"Cinta"
"Kenapa papa nda mau balik cama mama?"
"Papa mau" Jawab ara membuat kedua anaknya menatap dirinya
Ara tersenyum memandang keduanya lalu mengusap kepala mereka berdua
"Papa tau mau kalian apa, papa udah bicara juga sama mama tapi mama butuh waktu buat jawab, mungkin mama juga masih ragu sama papa"
"Papa nda telpakca?" Ara menggelengkan kepalanya
"Papa emang masih cinta sama mama, selama ini rasa cinta papa buat mama gak pernah berkurang" Ucap ara membuat keduanya tersenyum
"Papa menyesal kenapa bisa papa menghianati mama yang begitu tulus dengan papa, bahkan bodohnya papa, papa ingin merebut semua apa yang dimiliki mama, andai waktu bisa papa putar kembali papa akan ubah semuanya" Ucap ara mengingat kembali bagaimana bodoh dirinya menghianati cinta chika dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku {Chikara}
Teen Fiction"apa lo cemburu lihat gue sama dia pelukan?" -ara "sebagai istri aku pasti cemburu melihat suamiku berpelukan dengan wanita lain" -chika Bijaklah dalam menanggapi!!! Cerita ini Fiksi Belaka!!!