Happy Reading.........
Seminggu berlalu, hubungan chikara semakin membaik sesekali keduanya jalan bersama untuk menemani athar, seperti sekarang ini semua orang tua diundang ke sekolah untuk menerima raport anak-anaknya
Chika lebih dulu berangkat bersama athar, awalnya ara yang akan menjemput mereka namun karena ada masalah sedikit dikantor terpaksa ara meminta chika pergi duluan saja bersama athar dan dia akan menyusul
"Lex, kamu tolong atur semuanya ya saya harus pergi sekarang" Ucap ara menutup laptopnya
"Saya anter tuan?"
"Gak perlu, kamu disini aja pantau semuanya kalau ada apa-apa kabarin saya segera"
"Baik tuan"
Ara meraih dompet dan kunci mobilnya lalu keluar dari ruangannya menuju parkiran
Ara menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi berharap dia tidak akan telat sampai disekolah, karena dia tak ingin membuat anaknya marah apalagi mama dari anaknya
Kurang lebih 15 menit perjalanan akhirnya ara tiba disekolah athar, ara segera turun dari mobil dan mencari ruangan dimana para orang tua berkumpul
"Permisi bu, pertemuannya diruangan mana ya?" Tanya ara pada salah satu guru athar
Guru itu bukannya menjawab, dia malah menatap ara dengan tatapan kagum
"Ekhem, kamu udah disini mas?" Tanya chika yang tak sengaja melihat ara dan guru itu
"Eh bu chika, oh ini papanya athar?" Tanya guru itu dengan raut wajah kecewa
"Iya ini papanya anak saya" Jawab chika ketus
"Oh maaf bu, kalau gitu saya permisi" Ucap guru itu pergi setelah melihat tatapan maut chika
Ara tersenyum tipis melihat chika galak seperti itu
"Lucu banget sih kalau cemburu gitu" Batin ara
"Kenapa kamu senyum-senyum? Suka digodain sama guru itu?" Tanya chika galak
"Gak kok, aku senyum aja lihat kamu yang makin hari makin cantik"
Blush (pipi chika merona seperti orang yang baru saja ditonjok)
"Ciee mama calting digodain papa cieee" Ucap athar yang nongol entah darimana bocah itu tiba-tiba dateng
"Lah tuyul, darimane lo?" Tanya ara
"Abic cali cuan blo" Jawab athar
"Dapet berapa bro?"
"Nda dapet cuan blo"
"Terus dapet apaan lo bro?"
"Dapet bini olang blo" Jawab athar membuat chika melotot
Chika menarik kuping athar membuat anaknya meringis kesakitan
"Awshh mama cakit cakit ampun mama" Ringis athar
"Gak kamu tuh ya, masih kecil otaknya udah mesum aja" Omel chika masih menjewer kuping chika membuat ara tertawa melihat anaknya tersiksa
"Ampun mah ampun huaaa, mama ampun cakit kuping athal, papa yang ajalin athal mama huaa cakiit" Ara yang mendengar namanya disebut seketika berhenti tertawa
"Kamu ya ngajarin anak aku yang gak bener" Chika menjewer kuping ara
"Awshh chika sakit sakit chikaaa"
"Gak, kalian berdua emang sama aja gak bapak gak anak mesum dua-duanya" Omel chika dan terus menjewer kuping keduanya
"Loh bu chika? Ada apa bu?" Tanya kepala sekolah athar
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku {Chikara}
Teen Fiction"apa lo cemburu lihat gue sama dia pelukan?" -ara "sebagai istri aku pasti cemburu melihat suamiku berpelukan dengan wanita lain" -chika Bijaklah dalam menanggapi!!! Cerita ini Fiksi Belaka!!!