DM-16•

3.3K 340 3
                                    

Happy Reading........











"Zafran! Hentikan!" Teriak cio melihat ara menghajar kevin yang sudah terkapar

Cio berlari menghampiri anak bungsunya diikuti shani, zee dan christy

Cio menarik kasar ara hingga terjatuh kelantai, cio membantu kevin untuk duduk

"Zee bawa kevin keruang perawatan" Titah cio

"Baik ayah" Zee segera memapah kevin

Cio mengepalkan tangannya kuat lalu menghampiri ara, cio menarik kerah ara hingga beberapa kancing kamejanya terlepas

Plak

Plak

"Mas!" Ucap shani

"Ayah!" Ucap christy

Ara memejamkan matanya menahan perih nyeri dikedua pipinya akibat tamparan cio

"Apa yang kamu lakukan zafran?! Kamu mau bunuh kakak iparmu sendiri?! Bagaimana kalau chika tau zafran!" Marah cio, sedangkan ara mencoba untuk menahan amarahnya sendiri

"Dia yang salah yah" Ucap ara tenang

"Apa kesalahannya?" Tanya cio sedikit melunak

"Dia yang jebak aku"

"Maksud kamu?"

"Dia jebak aku sama chika yah, sampai aku harus merenggut kesucian chika"

"Lalu salahnya dimana?" Tanya cio lagi

"Yah itu salah! Aku melakukan kesalahan sampai chika harus hamil sekarang"

"Apa! Chika hamil?" Tanya cio dan shani bersamaan

"Kok kalian kelihatannya seneng banget sih" Kesal ara

"Ya senang dong bang, aaaa ayah bunda seneng banget akhirnya bunda bakal punya cucu" Ucap shani memeluk cio

"Ayah juga bund, akhirnya keinginan kita terwujud" Ucap cio membalas pelukan shani

"Gue harus seneng apa sedih sih? Tapi melihat bunda sama ayah sesenang ini gue juga ikutan seneng, tapi gimana nasib si alex nanti" Batin ara menatap miliknya yang tersembunyi

Shani melepaskan pelukannya lalu memeluk ara erat

"Makasih sayang makasih bunda seneng banget" Ucap shani dengan senyuman yang tak pernah luntur

"Iya bund sama-sama"

Shani melepaskan pelukannya, kini berganti gracio yang memeluk ara

"Makasih bang dan maafin ayah karena udah nampar kamu" Ucap cio

"Gpp yah, ara ngerti maafin ara juga yah"

"Chika dimana sekarang?" Tanya cio melepaskan pelukannya

"Astaga lupa, chika didalem sendiri" Ucap ara lalu berlari masuk ke igd diikuti yang lain kecuali christy yang memilih duduk diluar

Sesampainya di igd, ara bernafas lega karena chika masih saja tertidur, ara mendekat lalu menggenggam tangan chika

"Jujur gue masih bingung chik, gue gak tau gue harus bahagia atau sedih sekarang" Batin ara menatap wajah damai chika dan mengelus lembut kepalanya

Mata chika terbuka, pertama yang ditatapnya adalah suaminya

"Kak" Ucap chika lirih

"Jangan banyak gerak dulu sayang" Ucap shani membuat chika menoleh kesebelah kiri, karena ara berada disisi kanannya

Dia Milikku {Chikara}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang