DM-30•

3.3K 492 18
                                    

Happy Reading.......
















"Bunda pulang dulu ya sayang" Ucap shani mengelus kepala chika

"Maafin chika bun" Ucap chika menunduk

"Ini bukan salah kamu, yasudah bunda kebawah dulu ayah pasti udah nungguin" Chika mengangguk

"Bun" Panggil chika saat shani berada diambang pintu kamarnya

"Iya sayang? Kamu butuh sesuatu?" Tanya shani menoleh pada chika

"Jangan sakitin mas ara" Jawab chika lirih membuat shani tersenyum

"Kamu memang wanita yang baik chika, bahkan disaat ara sudah menyakiti kamu tapi kamu tetap masih perduli sama dia"

"Bunda gak janji sayang" Ucap shani tersenyum lalu menutup pintu kamar chika

Shani menuruni tangga, dia melihat cio dan lainnya hanya diam

"Mas kamu gak mau ketemu chika?" Tanya shani

"Aku gak sanggup harus menatapnya shani, ayo pulang" Ucap cio lalu pergi meninggalkan shani dan lainnya

Shani hanya bisa menghembuskan nafas lelah, kenapa harus menjadi serumit ini

"Bang gue sama ayah bunda pamit dulu, sekali lagi gue mewakili keluarga mohon maaf atas perlakuan abang gue" Ucap zee pada kevin

Kevin tak menjawab dia hanya menarik zee dan memeluknya

"Hati-hati" Ucap kevin diangguki zee

"Ayo bund" Aja zee

Shani mengangguk lemah lalu berjalan keluar rumah bersama zee

Shani melihat kedalam mobil disana ada cio dan pak budi, cio duduk menatap kedepan, shani bisa melihat kekecewaan, kemarahan, kesedihan dan rasa bersalah dari mata suaminya

Dia mengerti bagaimana perasaan suaminya saat ini, shani masuk kedalam mobil dan duduk disamping cio sedangkan zee masuk kedalam mobilnya

"Gue harap ara bisa belajar dari kesalahan ini" Gumam feni yang terdengar oleh kevin

"Sadar dan gaknya dia, gue akan tetap pisahin mereka berdua" Ucap kevin lalu masuk kedalam rumah

"Gimana cara gue bantuin lo ra, semua orang sekarang udah benci sama lo" Ucap feni monolog lalu ikut masuk kedalam rumah














Didepan kedai eskrim, ara duduk melamun menatap ica yang makan eskrim dengan lahap. Setelah mendapat telfon dari cio dia tau apa yang akan terjadi saat ini, diapun hanya bisa pasrah semua memang salahnya

"Om ala kenapa?" Tanya ica setelah menghabiskan dua cup eskrim berukuran sedang

"Gpp (ara tersenyum), udah selesai makannya?" Tanya ara

"Udah om"

"Ya udah sekarang om anter kamu pulang ya"

"Ica gak mau pulang om"

Ara berdiri diikuti ica, ara mensejajarkan tubuhnya dengan ica

"Gak boleh gitu, ica anak baik kan?" Ica mengangguk

"Kalau anak baik harus nurut sama orang tua"

"Tapi olang tua ica mm" Ica menunduk memainkan ujung bajunya

"Om janji bakal sering main sama ica setelah ini" Ucap ara membuat ica menatapnya

"Benel om?" Tanyanya semangat

"Iya bener"

"Yeaaay makasih om ala, ica sayang om ala" Ucap ica memeluk ara

"Om juga sayang sama kamu, sekarang kita pulang ya" Ica mengangguk patuh

Dia Milikku {Chikara}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang