DM-38•

2.6K 388 37
                                    

Happy Reading...





















"Mama" Panggil athar yang duduk dikursi roda

"Iya sayang kenapa?" Tanya chika berjongkok disamping athar

"Mama nangis?"

"Gak kok mama gak nangis" Ucap chika tersenyum

"Mama dangan nangis, nanti athal di malahin Tuhan kalena gak bica dagain mama" Ucap athar membuat ara tersenyum

"Iya mama gak nangis sayang, sekarang kita balik keruangan athar ya udah mulai panas disini" Ucap chika diangguki athar

Chika mendorong kursi athar menuju ruangannya namun sebelum pergi dia menoleh kearah dimana ara dan indah berada

Hati chika makin sakit melihat indah tertawa lepas bersama ara. Melihat semua itu membuatnya semakin membenci ara

"Ternyata kamu gak pernah berubah mas" Ucap chika

"Mama bicala cama ciapa?" Tanya athar

"Gak sayang mama gak bicara sama siapa-siapa" Ucap chika lalu mendorong kursi roda athar menuju ruangannya








"Makasih ya ra karena kamu aku punya semangat hidup lagi" Ucap indah tersenyum

"Sama-sama, sekarang kamu teman aku jadi udah sewajarnya kalau aku bantuin kamu"

"Aku janji ra setelah sembuh nanti aku akan bantuin kamu untuk kembali sama chika" Ucap indah menggenggam tangan ara

"Makasih ndah"

"Sama-sama ara"

"Ya udah kita balik ya, udah lumayan lama kita disini takutnya oniel malah cemburu" Ucap ara melihat jam tangannya

"Haha dia gak pernah cemburu ra, lagian aku udha setia kok sekarang"

"Haha baguslah kalau gitu, ya udah kita balik ya aku juga harus ke kantor"

"Oke"

Ara mendorong kursi roda indah menuju ruangannya di tengah perjalanan seorang gadis yang buru-buru berlari karena tak melihat kedepan akhirnya dia menabrak kursi roda indah

Bruk

"Maaf maaf saya buru-bur"

"bang ara" Ucap gadis itu terkejut melihat orang yang ada dihadapannya

"Dede" Ucap ara

"Christy" Ucap indah

"Oh ternyata masih sama-sama toh, makin awet nih gue liat-liat" Cibir Christy

"De jangan salah paham dulu abang bisa jelasin" Ucap ara

"Jelasin apalagi sih bang? Udah jelas-jelas kok sekarang lo disini sama perempuan ini, gue fikir lima tahun ini lo udah berubah tapi ternyata gue salah bang, lo emang ngga akan pernah berubah"

"De please kali ini percaya sama abang, kamu ikut abang ya biar abang jelasin semuanya" Ucap ara menggenggam tangan Christy nun segera ditepis oleh Christy

"Gue gak punya banyak waktu buat orang kayak lo, urusin aja pacar lo itu" Ucap Christy lalu pergi meninggalkan ara dan indah

Ara hanya bisa menghembuskan nafas lelah lalu tersenyum kembali pada indah

"Gpp nanti aku coba bicara sama dia, sekarang kita lanjut ya" Ucap ara tersenyum

"Tapi ra, Christy salah paham"

"Biarin dia tenangin dirinya dulu, nanti kalau dia udah tenang aku bakal bicara sama dia"

"Maafin aku ra, lagi-lagi aku buat gaduh dalam keluarga kamu"

Dia Milikku {Chikara}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang