Bandung. Di mana setiap saat nya selalu saja jalanan penuh dengan kendaraan baik itu motor maupun mobil. Sekarang pukul 07.45 wib, Matahari pun sudah menampakkan dirinya pertanda pagi ini tidak turun hujan, tapi ini hanya prediksi saja dan mungkin nanti sore bisa jadi akan turun hujan. Mengingat sudah 2 hari hujan turun membasahi tanah.
CEKLEKK
Suara dari pintu kamar di kunci dan seseorang sedang berlari kecil menuruni anak tangga satu persatu dengan pakaian sekolah yang sedikit belum sempurna bersama jaket kesukaan nya. Laki-laki itu tengah serius mencoba berkonsentrasi untuk memakaikan dasi di leher dan jangan lupakan pula tas yang di sandang tepat di bahu kanan nya.
Kalau dipikir pikir tidak ada anak sekolah yang baru akan berangkat di jam segini. Tapi ia berbeda, ia tidak peduli dengan hukuman dari sekolah toh lagipula ini bukan untuk pertama kalinya ia terlambat. Sekolah masuk jam tujuh lewat lima belas menit.
Sudah mengambil motor kesayangan nya di garasi tanpa berlama lama kemudian ia pun segera melajukan motornya keluar dari komplek tempat ia tinggal. Di jalanan yang padat dengan kendaraan lain, sebisa mungkin laki-laki itu menerobos mobil-mobil di depan nya saat ini. Motornya nya pun akhirnya melewati kemacetan itu.
Namun tak berapa lama handphone di saku celana nya berdering menandakan satu panggilan masuk, ia pun mengambil handphone dari saku dan menerima panggilan itu.
"Lo dimana? Kelas udah mulai, lo ngga lagi tidur kan?" Suara teman nya dari seberang sana terdengar mengantisipasi dirinya dengan rasa malas ia pun menjawab pertanyaan itu.
"Gue dijalan! Lo tenang aja gue bakal sampe di sekolah 5 menit lagi" Katanya.
"Oke" Balas Laki-laki di seberang sana, kemudian panggilan terputus. Ia pun memasukkan kembali benda tipis itu di saku celana dan akhirnya sebelum sampai di depan gerbang sekolah laki-laki itu sudah mematikan mesin motor nya, ia sambil melihat ke sekeliling, sekitar dan terutama sang target, Satpam. Kebetulan sekali, satpam itu sedang berbicara lewat telepon sambil duduk di pos nya dan tak sengaja membelakangi gerbang.
Laki-laki itu seketika mendapat ide. Ia turun dari motor dan mendorong motornya dengan pelan tanpa suara. Untung nya tempat parkir sekolah tidak jauh dari gerbang masuk. Akhirnya ia berhasil masuk tanpa di ketahui oleh satpam. Sementara itu di kelas, seorang guru wanita yang berumur sekitar 40 atau 50 tahun sedang menulis di papan tulis. Pelajaran matematika, ilmu yang paling tidak disukai murid tengah berlangsung saat ini. Membosankan.
Dua les tetap berlangsung di kelas. Masih di area sekolah ini, ia justru tidak masuk ke dalam kelas, ia lebih baik menunggu pelajaran matematika itu selesai baru ia akan masuk. Lalu ia mengeluarkan handphone nya dan membuka aplikasi line, mengirim pesan pada seseorang sambil berjalan menuju area rooftoop. Namun ia kembali memasukkan benda tipis itu ke saku celana, tidak jadi.
Setelah sampai di tingkat paling atas yaitu rooftoop, disini tempat biasa ia menghilang dari kelas, dengan pemandangan kota yang ramai dan banyak gedung tinggi, ia menyukai pemandangan disini. Tapi tidak jauh di sebelah nya, tepat di pintu masuk lain ke rooftoop. Ada seorang gadis yang berdiri serta menatap lurus ke depan. Ia penasaran sejauh ini tidak ada seorang pun yang membolos dan pergi kesini, apalagi ia seorang perempuan.
Wajah gadis itu sangat asing bagi dirinya, walaupun dari jarak yang lumayan ia bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas. Gadis itu juga masih tidak menyadari kehadirannya disini.
"Siapa dia?" Gumam nya pelan.
Ia memperhatikan lagi wajah gadis itu, sangat cantik, benar, terlebih lagi aura cantik nya semakin terlihat karena angin pagi menerpa wajah nya. Rambutnya tergerai, walau hanya bisa melihat dari jarak seperti ini saja sudah terlihat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA MAVENDRA (SELESAI)
Teen FictionKata orang cinta habis di masa lalu itu tidak ada. Namun, bagaimana dengan Arka, ia berusaha keluar dari masa lalu nya yang begitu pilu dan sangat menyakitkan. Di dalam hidup Arka hanya memiliki satu kebahagiaan dan satu satunya cinta yang ia punya...