15.Menemukan Mu

38 2 0
                                    

Adara masuk ke dalam rumah. Ia berjalan melewati dapur lalu langsung menaiki anak tangga untuk ke kamar. Gadis itu berjalan dengan cepat agar kedua orang tua nya tidak melihat apa yang ada di kedua tangan nya. Adara masih terbayang ketika Arka mengusap lembut pucuk kepala nya seraya tersenyum. Apa yang di pikirkan laki-laki itu tadi?

CEKLEKK

Pintu kamar dibuka kemudian ia menutup kembali pintu itu dengan pelan. Saat melewati cermin panjang yang ia letakkan di samping lemari, sontak Adara terkejut bukan main. Apa apaan ini? Cermin itu menunjukkan gambaran dirinya disana. Adara masih shock berat melihat pakaian yang ia kenakan, setelan macam apa ini?

"Astaga! G-gue pake baju ini?? Celana pendek, sendal teddy bear??" Adara menaruh buket itu di atas ranjang dan paper bag nya ia letakkan di atas meja nakas yang terletak di samping ranjang.

"Berarti tadi Arka lihat gue kaya gini dongg! Pantes dari tadi dia liatin gue terus... ya ampun Darr lo kenapa sihh!!" Adara memukul jidat nya kuat. Bagaimana ini? Bagaimana kalau besok ia bertemu dengan Arka, mau taruh di mana muka nya!!

Adara berlari ke arah jendela, ia membuka tirai itu lalu melihat ke bawah sudah tidak ada siapapun disana.  Arka sudah pergi dari sana. Ia mengacak acak rambut nya frustasi.

Sementara itu Arka masih berdiri memperhatikan Adara yang mengacak rambut nya di balik jendela kamar. Ia belum meninggalkan area rumah Adara.  Arka bersembunyi di balik rumah lain tempat ia memarkir kan motor nya.

Arka menaiki motor yang terparkir lalu memakai helm kemudian mengeluarkan motor nya dari area rumah itu dan pergi dari sana secepatnya. Ia tidak mau Adara sampai melihat dirinya yang ternyata masih berada di area rumah gadis itu.

☆☆☆☆

Bandung hari ini sangat indah dari biasanya. Entahlah mungkin karena Arka dan cerita nya bersama Adara kemarin malam membuat nya menjadi lebih semangat. Ngomong-ngomong tadi malam Arka kembali merasa sedikit pusing ketika sampai di rumah. Ia membaringkan tubuhnya yang terasa sangat lelah.

Mungkin karena efek ia tidak langsung beristirahat setelah pulang dari Jakarta sesuai anjuran dokter tadi. Namun ia malah berkeliling mencari buket dan makanan untuk Adara. Tapi tenang saja rasa sakit ini belum seberapa, ia masih bisa menahan nya dengan baik.

Ia tidak meminum obat itu lagi. Padahal dokter sudah menyuruh nya untuk benar benar menghabiskan obat itu. Arka terlalu malas untuk meminum obat seperti itu, jadi ia membiarkan obat nya disimpan saja di lemari.

Hari ini adalah hari yang dinanti nantikan oleh Arka, hari dimana ia kembali masuk sekolah setelah 3 hari. Arka berjalan ke kantin, ia menemui Arlan, Daniel, dan Jeano di sana. Sepanjang ia melewati lorong dan kelas kelas lainnya Arka sama sekali tidak menemukan keberadaan Adara.

Mungkin gadis itu sedang bersama teman teman nya di kelas jadi Arka tetap berjalan ke kantin. Sesampainya disana ia langsung mengambil duduk di sebelah Jeano. Tadi Arlan bilang akan ada panggilan untuk mereka semua agar menghadiri upacara di lapangan utama. Kepala Sekolah ingin memberikan arahan kepada semua siswa di sekolah BIMANTARA AGUNG.

Arlan baru saja kembali dari toilet dan duduk di samping Daniel yang sedang mengunyah cireng favorit nya. "Lo laper banget kayanya sampe mesen cireng dua lagi" Celetuk Arlan sambil mencicipi sedikit cireng yang Daniel makan.

"Heem. Laper banget nihh belum ada sebiji makanan yang masuk ke perut gue dari tadi"  Ucap Daniel enteng.
Arlan mengangguk anggukan kepala.

Tinggg

Arka, Arlan dan Jeano memandangi Daniel yang masih memakan cireng nya. "Lo mau ikut apa engga? Kalo ngga biar kita aja, lo tetep disini" Arka berdiri lebih dulu baru di susul oleh Jeano yang menggelengkan kepala melihat kelakuan dari sahabat mereka itu.

ARKA MAVENDRA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang