31.Kembali Pulang

74 2 0
                                    

"Kalian sudah melakukan nya dengan sangat baik, tapi apa kalian benar tidak membuka mulut saat di tanya, bukan?"

Laki-laki itu tersenyum dengan sangat sangat bahagia, rasanya ia ingin membuat sebuah pesta besar untuk merayakan nya. "Tidak, Boss, kami benar-benar menutup mulut dan tidak berbicara apapun dengan nya"

Mereka berlima menunduk, lalu laki-laki yang menjadi boss mereka itu memberikan satu amplop tebal sebagai bayaran untuk pekerjaan mereka.

Ia melihat lagi anak laki-laki yang tengah tergeletak tak sadarkan diri di atas tanah, ia tertawa puas. Ia sangat merasa senang sekali, ya, foto Arka pada malam di hari itu.

"Inilah akibatnya jika membuat masalah dengan keluarga ku" Ucap nya seraya memberi perintah agar kelima orang tersebut keluar dari rumah nya.

"Haruskah aku mengirimkan foto ini pada Ayah mu? Atau harus ku jadikan sebuah foto dengan tambahan bingkai agar terlihat lebih bagus lagi?"

"Bagaimana bisa anak kecil seperti mu mempermalukan ku di keramaian? Ayah dan Anak memang sama saja"

Ia meneguk minuman nya dan seseorang memasuki ruangan nya, dengan cepat ia menyimpan benda tipis itu seakan tak ada yang terjadi.

"Papa!"

Laki-laki itu berbalik "Ya, sayang? ada apa kamu kesini?" Tanya nya lembut.

Gadis itu memeluk ayah nya, laki-laki tersenyum "Kamu mau pergi dengan teman-teman mu? Pergilah dan beli apapun yang kamu mau"

Gadis itu menggeleng "Enggak ah, nggak mau soalnya aku lagi kangen sama Arka" Gadis itu adalah Ellina.

Mendengar nama itu membuat Alex memutar bola mata nya, lihatlah sepertinya anak itu sudah berhasil membuat putrinya sangat mencintai Arka. Ellina melepaskan pelukan nya.

"Lebih baik kamu pergi bersama teman-teman mu saja daripada menemui laki-laki itu" Ucap nya seraya mengambil beberapa buku perusahaan untuk ia baca dan di periksa.

"Papa kok gitu sih ngomong nya? Jahat banget tahu sama Arka!"

Alex menghela nafas lalu menatap putri nya "Ellina, kenapa kamu harus jatuh cinta sama laki-laki seperti itu?"

"Dia sudah sering menyakiti kamu, bukan? Papa dan Ayah nya memiliki bisnis yang sama, tapi terjadi banyak masalah saat Papa menjalin kerjasama dengan Dzai. Papa ingin memutuskan kerjasama kami dengan sebuah cara"

"Tapi itu kan soal perusahaan Papa sama perusahaan Papa nya Arka. Ellina tetap cinta sama Arka, terserah sama Papa mau berbuat apa!" Tegas Ellina.

Ellina berlalu meninggalkan ayah nya dengan kesal, sementara Alex memijit kening nya yang terasa pusing karena putrinya itu benar-benar keras kepala. Di dalam kamar nya, Ellina mencari nomer lalu menelfon seseorang.

"Gue mau ketemu, ini alamat nya"

☆☆☆☆

Sinar mentari masuk ke dalam kamar nya, perlahan ia membuka kedua mata, netranya tertuju pada langit-langit kamar. Ia dapat merasakan seseorang menggenggam jemari nya dan rambut panjang yang sangat dia kenali.

Arka terus memandangi Adara dalam diam, pasalnya gadis itu tertidur di tangan nya. Ia membiarkan Adara tertidur karena sepertinya gadis itu sangat kelelahan terus menunggu nya disini. Ia membiarkan Adara sampai ia terbangun dari tidur nya.

Ia merasa kepala nya masih terasa sakit. "Dara, gue sama.." Arlan yang baru saja membuka pintu terkejut melihat Arka yang mengangkat jari telunjuk nya agar tidak berbicara kuat dan sampai membangunkan Adara.

Arlan mengangkat alis seolah ia ingin bertanya namun Arka mengangguk lalu memberi isyarat bahwa ia sudah merasa lebih baik sekarang. Laki-laki itu menutup kembali pintu nya.

ARKA MAVENDRA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang