29.Cinta Tak Mungkin Berhenti

50 2 0
                                    

Ini tentang dia jika aku ditanya,
"apa yang istimewa tentang dia?" jawabannya tidak ada,
hanya saja tidak ada yang istimewa jika tanpa dirinya.

Sementara di luar, Arka mencoba meyakinkan Adara bahwa ia tidak akan menjadi pengganggu bagi teman-teman nya. Butuh waktu sekali untuk meyakinkan gadis nya ini tapi akhirnya Adara menurut lalu berjalan mengikuti Arka walaupun ia masih tidak yakin.

Adara ber wah sendiri, ternyata Arlan memang anak orang kaya karena rumah nya begitu besar dan luas bahkan pintu nya juga tidak main-main keren nya. Tapi dari penampilan Arlan yang biasa saja mungkin orang lain pun akan berpikir kalau dia anak orang biasa, Arlan si anak sederhana.

Pintu rumah sudah terbuka sontak mereka bertiga memandangi pintu itu dengan kompak. Mereka melihat Arka yang berjalan memasuki rumah dan disusul oleh seseorang di belakang laki-laki itu. Tak lama kemudian munculah Adara dengan senyuman nya yang sedikit canggung.

"Adara?"

Daniel tak bisa menutupi rasa terkejut nya karena gadis itu lebih cantik daripada yang ia lihat di sekolah. Begitu juga dengan Jeano yang menggelengkan kepala sambil mengikuti Arka dan Adara yang menghampiri mereka bertiga.

"Lah nih kaya beda orang sama yang gue liat di sekolah" Ucap Jeano pangling dengan penampilan Adara.

"Biasa ajaa kok.. orang nya juga sama hehe.. anyway aku boleh gabung ngga?"

"Boleh kok, ayo sini duduk aja" Arlan berpindah ke sofa lain agar Adara bisa duduk di sebelah Arka. "Lo nggak bilang kalau Dara ikut, tau gitu gue pesen makanan yang banyak tadi"

"Ehh gapapa ngga usah ntar malah ngerepotin, tadi sebelum kesini aku udah makan diluar jadi udah kenyang banget" Adara mencoba meyakinkan Arlan karena tadi memang mereka sempat singgah untuk makan malam.

Arlan mengangguk mengerti. "Lo berdua baru nyampe apa udah lama?"

Arka beralih pada Daniel dan Jeano. "Engga lama-lama amat sih kayanya ada 20 menit lalu gue sama Daniel nyampe sini" Jawab nya.

Dua jam berlalu begitu saja di iringi tawa dan banyak cerita dari para cowok itu dan kini Arka baru saja mengantarkan Adara pulang. Suasana yang Adara pikir akan canggung ternyata tidak sama sekali karena mereka benar-benar menerima kedatangan nya dengan hangat.

Begitu memasuki rumah, ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan Dzai, mungkinkah ia tidak pulang? Syukurlah kalau memang seperti itu. Arka berlari menaiki tangga kemudian masuk ke dalam kamar nya.

Ia akan selalu mengingat tentang Dara, dia dan hari ini. Setelah membersihkan diri ia membuka handphone dan duduk di atas ranjang. Gadis itu baru mengirimkan foto mereka saat sunset tadi, melihat foto itu Arka jadi tersenyum kemudian ia membuat nya menjadi loockscreen.

Ia mulai mengantuk dan tertidur.

☆☆☆☆

Mentari pagi sudah terbit, Arka turun lengkap dengan seragam sekolah kemudian berjalan ke dapur untuk mengambil sepotong roti lalu memakan nya. Pagi ini ia terbangun lebih cepat dari biasanya, entah kenapa tadi malam mimpi buruk datang saat ia tertidur lelap.

Kini perasaan nya jadi tidak bisa ia mengerti. Entah apa maksud mimpi itu hingga membuat hati nya jadi tidak enak. Selesai mengunyah roti, ia langsung ke garasi untuk mengambil motor tapi suara bel pintu berbunyi.

Ia menyerngitkan alis, siapa yang datang ke rumah nya pagi-pagi begini namun sudah jelas kalau itu bukanlah Dzai karena untuk apa ia memencet bel pada rumah nya sendiri. Arka pun kembali kemudian membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Saat melihat orang itu ia jadi terdiam.

ARKA MAVENDRA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang