39.Bulan Juni

44 2 0
                                    

Hai Juni. Selamat datang bulan yang cantik, kita bertemu lagi. Ingatan itu masih melekat sampai sekarang, saat itu kamu, aku dan Juni. Aku pikir dahulu adalah waktu kita tapi tidak, aku pikir aku akan terus bersama kamu tapi tidak, aku pikir kamu akan membalas pelukan ku seperti biasa tapi sayangnya tidak, aku pikir kamu tidak akan pernah melepaskan aku dan ya, kali ini kamu berhasil.

Sepertinya kamu baik-baik saja sekarang. Kamu menemukan rumah baru, rumah yang siap menerima kamu untuk pulang. Aku berdiri di sana, aku tahu kamu melihatku. Itu jelas, sangat jelas untuk membuat hatiku sakit, tapi aku tidak menyalahkan waktu karena dahulu waktu berpihak padaku tapi sekarang dia berpihak pada kamu.

BRAKK!!

Semua orang di ruangan ini terkejut karena seseorang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Suara musik yang kuat serta lampu-lampu terus berputar dan mereka semua menari seraya meneguk minuman ber alkohol.

Arka berlari menaiki tangga dengan langkah cepat setelah mendapatkan kunci kamar vip. Sampai akhirnya ia berhenti di lorong yang memiliki 5 kamar, tanpa berlama-lama ia langsung masuk ke dalam salah satu kamar di sana dan langsung meninju wajah laki-laki yang sedang membuka paksa kancing baju milik gadis itu.

Gadis itu menangis, ia ketakutan dengan situasi nya sekarang. Dua laki-laki itu bertengkar hebat sampai tubuh Arka di dorong hingga menabrak meja di belakang. Ia tidak akan membiarkan pergerakan nya di kunci oleh bajingan ini, Arka meraih vas bunga lalu memukul wajah laki-laki itu sampai terjatuh ke bawah.

BUGHH BUGHH BUGHH

Sudut bibir Arka berdarah, ia meninju lagi dengan sekuat tenaga sampai laki-laki hidung belang itu kembali tersungkur tepat di sebelah gadis itu dan membuatnya terkejut.

Di lihatnya gadis itu masih menangis sambil berupaya menutupi bagian tubuh nya karena baju yang ia kenakan tadi sudah sempat di robek.

Arka mengerti, ia langsung membuka kemeja nya lalu memakaikan nya. Ia juga membantu gadis itu untuk berdiri dan pergi dari sana namun saat hendak pergi gadis itu terkejut karena tubuh Arka tiba-tiba terjatuh di dekat kepingan kaca dari vas bunga tadi.

"Kau mau kemana hah? Kau harus melayani ku sialan! Minggir kau!!"

Arka mengambil benda lain yang ia dapat lalu memukul kepala laki-laki itu dan membuatnya terjatuh lalu saat itulah orang-orang berdatangan bersama beberapa polisi sekitar. Bersyukur sekali karena polisi berhasil membawa laki-laki gila itu.

Arka terus memapah gadis itu dengan memegang kedua bahu nya untuk turun dan keluar dari sini. Semua pasang mata memperhatikan mereka.

Gadis itu masih ketakutan sampai ia tanpa sadar memeluk Arka dengan erat. Tubuh nya bergetar dan ia masih menangis dalam pelukan laki-laki itu. Arka tak tahu harus bagaimana, ia tidak pernah menyangka kalau hal ini bisa menimpa Aily. Ia pun membalas pelukan nya lalu perlahan mengusap punggung Aily dengan lembut.

Rasanya sangat canggung karena setelah sekian lama mereka berpisah namun akhirnya malah bertemu dengan situasi seperti ini. Arka membiarkan Aily yang terus menangis sampai ia benar-benar tenang.

● Beberapa menit sebelum kejadian

Motor Arka berhenti di pinggir jalan karena ia harus menerima panggilan. Namun, netra nya menangkap laki-laki yang menarik paksa seorang gadis di seberang sana dan membawanya masuk ke dalam Bar, hatinya tahu.

Arka mematikan sambungan telepon nya saat mengetahui siapa gadis itu. Ia langsung menyalakan motor dan berlari masuk ke dalam ruangan itu.

Flasback end

ARKA MAVENDRA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang