16.Cemburu?

67 2 0
                                    

Untuk beberapa saat mereka berdua diam dan tidak bergerak. Arka masih terus menatap manik Adara, gadis itu benar-benar sangat cantik dari jarak se dekat ini. Karena Arka terus menatap mata nya, Adara segera memalingkan pandangan ke arah lain dan sedikit mundur lalu karena pergerakan nya Arka juga ikut memalingkan pandangan. Arka melemparkan bola itu dan langsung berhasil masuk dengan sempurna padahal ketika ingin melempar bola tadi ia tidak memperhatikan letak ring nya dengan baik. Tapi ya sudah lah mungkin ini karena Adara ada si sisi nya.

"Hmm... kayanya emosi kamu udah mulai membaik dehh... sebentar lagi bel pulang berdering dan temen aku pasti udah nungguin di kelas" Ujar Adara yang hendak berbalik namun tangan nya di tahan oleh Arka. Adara terkejut dan langsung berbalik.

"Kenapa pergi?" Tanya Arka.

Adara bingung dengan pertanyaan Arka, ia pun menyatukan alis. "Maksudnya?" Arka melepaskan tangan Adara.

"Tadi kenapa pergi gitu aja ketika melihat ku di peluk oleh gadis lain" Kata Arka seraya menatap manik Adara. Ia ingin tahu apa alasan Adara pergi begitu saja saat di lorong tadi.

"Memang nya kenapa kalau aku pergi? Lagipula kenapa kamu nanya ini sama aku?" Ujar Adara masih tidak mau mengatakan alasannya.

Arka tidak akan menyerah sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan seperti saat ini. "Kamu tidak menjawab pertanyaan ku" Adara di buat bingung.

"Apa yang harus aku beri jawaban? Soal kamu sama pacar kamu tadi?"

"Dia bukan pacarku. Kami berdua tidak punya hubungan apa-apa. Aku pikir kamu harus tahu itu"

"Terus hubungan nya sama aku apa? Kenapa aku harus tahu soal kamu dan dia?" Adara tidak mengerti maksud Arka yang menjelaskan kalau ia dan gadis tadi tidak punya hubungan apapun. Lagian apa urusan nya dengan Adara? Ia memberikan Arka banyak pertanyaan.

Ada sedikit keraguan di dalam mata Adara. Mungkin ada sedikit rasa cemburu, tapi dengan alasan apa? Toh mereka berdua juga sama-sama tidak memiliki hubungan apapun. Namun, saat Adara melihat seorang gadis yang memeluk Arka tadi pagi, tiba-tiba hatinya tidak tenang entah apa sebabnya.

Mungkin itu rasa cemburu. Entah kenapa hati nya juga terasa sakit dan ia memutuskan untuk pergi dari sana secepatnya. Tapi setelah itu Adara kembali berpikir untuk apa ia cemburu pada laki-laki yang memang bukan siapa siapa dan tiba-tiba hadir dalam hidup nya begitu saja. Ini tidak benar ucapnya di dalam hati.

Arka menghela nafas pelan. Ternyata gadis ini masih tidak mengerti maksud nya. Pikiran Arka pun buntu.

"Karena bagiku kamu berhak tahu agar suatu saat jika hal itu terjadi lagi, kamu tidak akan percaya rumor apapun tentang aku, dia atau siapapun. Dan satu hal yang ku ketahui... aku bahagia saat bersamamu" Jelas Arka.

Arka masih berdiri di hadapan Adara. Gadis itu terdiam, otak nya sibuk mencerna semua ucapan Arka. Ada apa dengan laki-laki ini? Adara tidak bisa berfikir dengan baik. Lama berfikir Adara tersentak karena suara bel sekolah yang berbunyi.

Tinggg

"Aku ngga ngerti maksud kamu.. maaf tapi aku harus pergi.." Adara berniat pergi meninggalkan Arka disini tetapi laki-laki itu malah menahan pergelangan tangan nya. Ia berbalik dan menatap netra Arka.

"Biar aku antar kamu pulang. Sudah sore, pasti akan lama kalau kamu menunggu di halte bus" Arka menawarkan Adara untuk di antar pulang tetapi ia langsung menggeleng kan kepala nya cepat.

"Nggak usah. Aku bisa pulang sendiri. Lebih baik kalau aku naik bus aja. Kamu nggak usah repot repot buat anter aku" Adara menolak tawaran Arka. Ia tidak mau merepotkan laki-laki itu berulang kali.

ARKA MAVENDRA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang