13.Back to School

40 2 0
                                    

Pagi ini di sekolah, seorang gadis cantik sedang duduk di bangku nya dengan wajah datar tapi sejujurnya bukan datar sekali lebih tepatnya ia tidak mood. Gadis itu meletakkan kepala nya ke meja, ia menunduk lesu. Tidak tahu kenapa tapi yang jelas ia terlihat tidak baik-baik saja sejak kemarin. Di kelas ini tidak terlalu banyak murid karena masih terbilang cukup pagi untuk siswa. Hanya ada beberapa siswa saja yang ada di kelas ini itupun mungkin karena mereka lebih suka ketenangan dari kota Bandung yang begitu menenangkan saat di pagi hari.

"Dar!!" Gadis lain yang baru saja datang langsung menggebrak meja. Gadis yang tadi nya menunduk pun sontak mengangkat kepala nya, kaget. Gadis itu adalah Adara. Sejak kemarin wajah nya gusar tidak seperti biasa.

"Felicia!! Bisa ngga sih kalau pagi-pagi tuh ngga bikin kaget gue? Untung jantung gue ngga sampe copot" Adara protes pada Felicia karena mengejutkan diri nya. Oh ayolah mood nya sedang buruk dan sekarang pasti akan semakin bertambah buruk.

Felicia hanya tersenyum mendengar protes sahabat nya, Adara. Ia senang karena Adara tidak menegur nya panjang lebar seperti kemarin kemarin saat ia juga mengagetkan gadis itu. Felicia melepaskan ransel nya dan menaruh nya di atas meja.

"Hehehe. Tapi sumpah Darr! Gue liat lo dari kemarin kaya ngga ada kehidupan deh, kenapa sihh?" Ucap Felicia karena merasa belakangan ini sikap Adara berubah, yang dulu setiap pagi selalu ceria, pergi ke perpus untuk mencari novel dan buku buku terbaru, dan sekarang malah jauh berbeda.

Adara kembali menunduk dan menyandarkan kepala nya pada meja. Felicia bingung sendiri. Sahabat nya itu masih tidak mau menjawab alasan nya.

"Ihh kok malah diem? Ke perpus sana, gue denger ada novel baru, buruan ambil ntar ngga kebagian lo" Felicia menggoyangkan tubuh Adara agar gadis itu bangun namun tidak juga berhasil. Gadis itu tetap di posisi awal.

"Gamau. Mau disini aja" Adara menjawab singkat tanpa menatap Felicia. Ia langsung mengeluarkan handphone milik nya, ia melihat jam.

"Lo kenapa sih tumbenan kaya gini. Eh lo tahu ngga ada hot news terbaru? Gue yakin sih lo belum tahu" Felicia membuka sesuatu di handphone nya.

Adara yang tidak peduli dengan hot news apapun masih tidak merubah posisi nya. Kalo soal gosip sekolah, ya Felicia jago nya. Bagaimana tidak kalau sahabat nya ini sebenarnya adalah wartawan yang menyamar menjadi seorang siswi untuk menjalankan misi.

"Tadi gue baca sekilas doang sih jadi sekarang masih penasaran. Ohh gue inget nih cowo kan temen nya si itu, siapa sih namanya hmm... oh iya Daniel" Felicia menunjuk nunjuk foto cowok yang tampak menggunakan jersey basket, cowok itu sedang duduk dengan satu tangan nya menggenggam botol air mineral yang sudah diminum setengah.

"Darr! Sini coba lo liat deh nih cowok. Dia anak basket yang ikut turnament di Jakarta sekarang. Ihh Darr liat dulu" Mendengar Felicia yang terus terusan menyuruh nya Adara pun terpaksa melihat foto itu. Alis Adara menyerngit.

Cowok ini yang bersama Arka saat di kantin, cowok ini juga yang bertanya tentang jaket Arka pada Adara.

"Ganteng juga ya. Tapi kok pelipis mata nya di plaster sih? Jatuh kah? Astaga kasihan bangett" Ucap Felicia kagum sekaligus tidak bisa berkata kata lagi karena plaster yang menempel di wajah laki-laki itu semakin menambah ketampanan nya. Aura nya pun langsung berubah drastis.

"Lo cuma punya foto dia doang? Ada foto yang lain ngga? Yang ngga dia doang gitu" Tanya Adara hanya untuk memastikan kalau cowok yang di foto itu tidak sendirian, pasti ada yang lain. Mungkin saja Arka ada bersama cowok itu kan? Adara menyuruh Felicia untuk mencari foto lain dari akun itu.

Kalau memang Arka ada bersama nya berarti laki-laki itu pergi untuk ikut turnamen juga. Pasalnya Adara tidak tahu kalau Arka ternyata anak basket sama seperti Arlan. Selama tiga hari Adara tidak bertemu dengan Arka, Adara pikir laki-laki itu sakit atau apa.

ARKA MAVENDRA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang