Untuk sesaat, Kara telah mengubah definisinya pada sebuah aktivitas romantis antara dua orang yang umumnya dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Namun, ternyata itu bisa dilakukan siapa pun meski tanpa rasa cinta.
Bukan, Jehan dan Kara memang tidak saling mencintai. Mereka hanya melakukan apa yang harus dilakukan sesuai dengan naskah yang tertera.
Yang Kara maksudkan adalah dua orang yang mereka perankan, Bella dan Tyson. Mereka tidak saling mencintai tapi bisa dengan mudah saling berpelukan, menautkan labium, hingga saling bertukar saliva tanpa rasa ragu.
Film sedikit banyak dibuat berdasarkan realita kehidupan yang dipadukan fiksi. Apakah itu berarti orang-orang bisa dengan mudah melakukan hal tersebut tanpa perasaan yang mendalam di antara keduanya?
Tidak bisa Kara pungkiri bahwa ada getaran aneh yang terus-menerus menyihir dirinya untuk menikmati sentuhan-sentuhan yang diberikan Jehan. Baik pada labium, lidah, mau pun area dalam mulutnya.
Sang top aktor 10 itu tampak begitu ahli, meyakinkan Kara bahwa Jehan adalah seorang good kisser yang andal. Tentu saja Kara bukan first time untuknya.
Semua baik-baik saja. Kara bahkan memutar kilas balik dalam pikirannya pada masa-masa ciuman pertama mereka empat bulan lalu. Jehan sangatlah sopan bahkan meminta izin pada Kara saat tahu perempuan itu belum berpengalaman sama sekali.
Kara merasa bahwa projek film ini akan menjadi lancar karena attitude Jehan dan dirinya sangatlah baik satu sama lain. Ditambah mereka sudah membangun kemistri kedekatan selama ini dan dipayungi oleh production house sebesar Attacca, dengan sutradara sehebat Bryan.
Semua faktor pendukung ini berhasil meyakinkan Kara bahwa branding name-nya akan naik sebab film ini akan mencapai kesuksesan dan mendompleng dirinya menjadi top aktris tahun ini.
Namun, tentu saja tidak mungkin segala hal berjalan mudah sesuai rencana. Harusnya Kara sadar, tidak mungkin ada hal yang sempurna. Justru di balik banyaknya kesenangan, maka akan disandingkan dengan malapetaka, kan?
Deru napas Jehan naik-turun tidak beraturan. Pria itu tidak lagi bisa berpikiran jernih.
Ditemani remang-remangnya lampu tidur dan suasana yang makin memanas, tangan Jehan yang bebas langsung menyentuh dada Kara dan meremasnya perlahan tanpa izin.
Kara terkesiap dan menjerit, buru-buru melepaskan tautan labium mereka. "Ah, Kak!"
Ini sudah kelewatan batas! Keterlaluan!
Jehan tidak mengindahkan Kara yang baru saja melepaskan tautan mereka dan kembali menautkan labium mereka serta mencumbuinya Kara dengan paksa.
"Uhm!" Kara jelas terkejut karena ciuman Jehan terasa semakin panas dan terkesan kasar. Pria itu bahkan tidak ragu menggigiti lidah Kara dan melumatnya. Napas Kara hampir habis dan dirinya bisa saja pingsan kalau Jehan terus-menerus mengisap dan melahapnya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Bad Popular Actor (18+)
Любовные романы🔞WARNING🔞 "Lo siap nggak main film dewasa sama dia?" "Apa lo bilang? Film dewasa?!" *** Kara Tamara sangat ambisius ingin menjadi top aktris tapi alih-alih terwujud, rasa trauma lantas tercipta. Kara ditawari manajernya beradu peran di film roman...