Interupsi

3.8K 28 0
                                    

Dulu, Jehan pernah mendengar bahwa manusia hanya akan mendapatkan rasa kebahagiaan dan kenikmatan seutuhnya ketika sudah berhasil berada di surga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu, Jehan pernah mendengar bahwa manusia hanya akan mendapatkan rasa kebahagiaan dan kenikmatan seutuhnya ketika sudah berhasil berada di surga. Pria itu juga mendengar bahwa manusia akan mendapatkan apa pun yang diinginkan jika berhasil memasuki tempat tersuci tersebut.

Namun, sayangnya, Jehan dilahirkan dengan kondisi yang bisa dibilang tidak sesabar itu untuk menunggui dirinya masuk surga. Baginya, melakukan hal-hal yang bersifat menahan diri terlalu berat untuk dilakukan. Memang, dunia hanya sementara dan usia tidak ada yang tahu. Lantas, bagaimana jika Jehan ditakdirkan mendapatkan usia yang panjang hingga mencapai masa senja oleh Tuhan? Tentu akan sangat menyebalkan bagi dirinya untuk menunggu proses yang amat panjang dan melelahkan tersebut, kan? Dari mulai dinyatakan meninggal, dikuburkan, menunggu masa penghakiman akhirat hingga berakhir masuk surga.

Harus selama itu dirinya melawan nafsu? Ugh, memikirkannya saja sudah membuat Jehan merasa lelah.

Jehan bukanlah manusia yang memiliki stok kesabaran sebesar itu, lantas pilihan apa yang sebaiknya dibuat Jehan? Tentu saja, daripada sekadar menunggu untuk mendapatkan kebahagiaan di surga, Jehan lebih memilih untuk menciptakan surganya sendiri. Surga dunia.

Kenikmatan itu ... dibuatnya sendiri, dengan tangannya sendiri. Di dunia ini, tanpa harus menunggu mati terlebih dulu.

Sayangnya, kenikmatan duniawi itu sebagian besar berdekatan dengan melanggar aturan Tuhan, Alias Jehan berani mengambil risiko untuk menjauh dari surga. Dirinya siap bergelimang dengan dosa-dosa yang tengah dibuatnya, bahkan berkemungkinan besar untuk masuk neraka. Namun, siapa peduli? Yang penting Jehan berhasil mencapai keinginannya. Hasrat nafsunya akan segera terlampiaskan, kan?

Kara merupakan bagian dari hal yang paling diinginkannya saat ini. Sebab semakin Jehan menyelami kehidupan malam dan menikmati wanita-wanitanya, semakin dirinya menemukan kebosanan dalam rutinitas tersebut. Tentu saja, tidak ada seorang wanita pun yang berani menolak dirinya.

Dan baru kali inilah, Jehan menemukan sosok seperti Kara yang baginya cukup 'bersih' sebagai seorang aktris.

Jehan menangkup wajah Kara dengan kedua tangannya dan memperhatikannya lekat-lekat lagi. "Nggak nyangka, gue jadi orang pertama yang menikmati bibir manis tipis lo ini, Kar," bisiknya.

Wanita yang diajaknya berbicara itu tengah terlelap pulas sebagai akibat dari obat tidur yang dibubuhkan Jehan pada minuman jusnya. Lebih buruk lagi, Jehan memberikan dalam dosis yang cukup banyak sehingga tentu saja Kara tidak akan memberi respons sama sekali, atau pun tersadar dalam waktu yang cepat.

Biarlah kali ini Jehan berpesta, semesta memang mendukungnya. Wajah Kara diarahkan mendekat padanya, aroma sampo apel kembali menguar dan membuat Jehan semakin terbawa suasana yang tambah panas. Segeralah Jehan menautkan lembut labium tipis Kara dengan cupid bow lips miliknya. Tidak hanya saling bertautan, Jehan juga mulai melumati lembut dan menjilati tepi-tepi sisi bibir milik Kara.

He is Bad Popular Actor (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang