Pertemuan Dingin

1.3K 13 2
                                    

"Uhm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhm ... mbak, maaf nih. Boleh minta
tolong fotoin saya sama Mas Jeremy, nggak?"

Sekarang Kara resmi terkejut hebat. Padahal dirinya juga merupakan seorang aktris, tetapi bahkan pelayan restoran ini tidak mengenalnya sama sekali dan malah menganggapnya orang biasa sampai-sampai dimintai tolong untuk memfotoi dirinya dengan Jehan. Menyebalkan!

Seandainya saja Kara juga menjadi top 10 aktris seperti Jehan, pasti dirinya akan merasakan kucuran nikmatnya menjadi sosok yang popularitas itu.

Namun, Jehan segera mencegah pelayan tersebut memberikan ponselnya pada Kara. "Mohon maaf, Mbak. Tapi Kara juga seorang aktris. Saya kira Mbak mau foto sama kita berdua."

Pelayan itu langsung merasa malu dan tertampar kenyataan tersebut. "Eh, maaf-maaf. Saya nggak tahu kalo Mbak juga seorang aktris. Apa kalian berdua menjalin hubungan pacaran?"

Pertanyaan yang terlalu tiba-tiba tersebut sukses membuat Kara berjengit dan pipi hingga telinganya terasa memanas. Perempuan itu kemudian berdeham dan mengalihkan pandangan, tidak mau tampak salah tingkah.

Sementara Jehan malah tertawa renyah dan mengibaskan tangannya. "Kami bukan sedang menjalin hubungan, sekarang kami sedang ada projek film bersama sehingga sering berdua. Doakan film kami sukses, ya!"

Pelayan tersebut kemudian ber'oh' ria dan bertepuk tangan. Matanya berbinar-binar mendengarkan penuturan lembut dari Jehan. "Semangat, ya! Kalian berdua cocok banget, lho!"

Kara mengerucutkan labiumnya tipis, tidak tahu bahwa kalimat tersebut sungguhan dari hati sang pelayan atau hanya ingin menyenangkan hati Jehan saja? Namun, untuk apa dipikirkan juga?

Setelahnya, pelayan tersebut menjadi lebih tahu diri dengan mengajak Jehan dan Kara untuk selfie bertiga. Jehan hanya menegaskan bahwa projek film mereka saat ini masih tahap shooting dan dirahasiakan kecuali mendapat informasi resmi dari manajemen Attacca Production House sehingga tidak boleh diposting sembarangan ke public.

"Baik, Mas. Saya paham," tutur pelayan tersebut dengan senyum lebar yang tidak luntur-luntur. Sungguh, mimpi indah apa semalam hingga dirinya bisa berhadapan langsung dengan sosok top aktor 10 seperti Jehan?

Kemudian, Jehan menerima beberapa bungkusan nasi padang tersebut dan kembali mengantarkan Kara menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan, Kara hanya menunduk.

Pikirannya terbang ke mana-mana membuatnya melamun. Tangannya menopang dagu dan netranya memperhatikan jalanan ibukota. Mobil melaju hanya ditemani music yang berdendang sekadar memecah keheningan di antara keduanya.

Sampai akhirnya, Kara tidak tahan untuk terus mengatupkan labium dan menoleh ke Jehan. "Kak," panggilnya membuat Jehan mendeham kecil.

"Hm? Kenapa?" tanya Jehan tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan, bagaimana pun saat ini dirinya masih memegang kendali penuh atas setir kemudi mereka yang sarat akan keselamatan. Jadi Jehan tidak bisa memberikan seratus persen atensinya untuk Kara semata.

He is Bad Popular Actor (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang