Duh, chapter yang greget banget plis! Kalo nggak komen, parah banget, sih.🥺
Seluruh kejadian berlalu begitu saja, Kara sedikit banyak tidak pernah membayangkan kalau Jehan adalah pria yang akan menjadi pengalaman pertamanya merasakan aktivitas paling berkesan itu.Semua terjadi dengan cepat bahkan sebelum Kara dapat berpikir untuk memproses apa yang terjadi. Satu hal yang Kara ingat, pikirannya terasa ringan dan bebas seolah beban berat yang selama ini menghinggapi bahunya lenyap begitu saja.
Tiba-tiba saja, setelah semua berakhir, Kara pulang dan berkali-kali menyentuh labium tipisnya seolah tidak menyangka pada apa yang baru dilalui.
Kemudian, waktu terus berjalan dan tanpa terasa sekarang sudah enam bulan berlalu. Berbagai macam aktivitas praproduksi berhasil dilalui tim perfilman 'Oh, My Crush!' dari mulai casting pemain, reading pemain, perombakan naskah, survei lokasi, latihan gladi resik, dan lain sebagainya.
Kini, hari yang ditunggu-tunggu datang. Scene pertama pertemuan antara Bella dan Tyson di dalam sebuah kelab malam. Untuk keperluan shooting hari ini, maka kelab malam terbesar di Jakarta Barat ini ditutup secara khusus dan dijadikan lokasi.
Tempat dengan beragam macam minuman keras, suara musik besar yang dibuat menyesuaikan agar tidak terlalu merusak jalannya shooting-sebab jika terlalu kencang, maka suara dari para talent tidak akan terdengar. Ditambah dengan beberapa orang yang dijadikan pemeran figuran untuk menambah keramaian suasana.
Jangan lupakan lantai berdansa yang sudah meriah dan ditambah lagi nilai keestetikannya oleh tim kru art property.
Bryan mengatur-atur para kameramen untuk menyetting kamera lalu blocking pemain dari Kara dan Jehan juga.
"Nanti lo datengnya dari situ ya, Kar!" Bryan menyeru cukup keras karena takut Kara tidak mendengar ucapannya.
Kara menggangguk lalu menjawab, "Oke, Kak!"
"Lo dari arah sana yang berlawanan, Han!" Sekali lagi, Bryan menyeru pada Jehan dan hanya dibalas acungan jempol saja. "Semua ready, ya?"
Para kru dengan kompak menjawab.
"Oke, camera stand by, clapper stand by, talent stand by. Scene satu, take satu, cut satu ... Action!"
Kalimat Bryan menjadi pertanda bahwa shooting telah berjalan, para kru dengan khidmat tidak mengeluarkan suara apa pun dan berfokus memperhatikan pergerakan Kara.
"Aduh, puyeng banget! Argh!" Kara mengeluh sambil memegangi kepalanya yang terasa berputar. Perempuan itu berjalan dengan sempoyongan dan hampir berkali-kali oleng.
Di sisi lain, ada Jehan yang berjalan dari arah berlawanan dengan Kara, kemudian berhenti saat melihat perempuan itu. Jehan memberi tatapan menyelidik penuh arti seakan mengingat-ingat sosok perempuan ini dikenalinya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Bad Popular Actor (18+)
Romance🔞WARNING🔞 "Lo siap nggak main film dewasa sama dia?" "Apa lo bilang? Film dewasa?!" *** Kara Tamara sangat ambisius ingin menjadi top aktris tapi alih-alih terwujud, rasa trauma lantas tercipta. Kara ditawari manajernya beradu peran di film roman...