Makan Malam Perpisahan

886 12 0
                                    

Screening film "Oh, My Crush!" benar-benar berhasil mencuri perhatian semua yang hadir malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Screening film "Oh, My Crush!" benar-benar berhasil mencuri perhatian semua yang hadir malam itu. Film adult-romance yang dibintangi oleh Kara sebagai Bella dan Jehan sebagai Tyson ini mendapatkan tepuk tangan meriah saat credit title bergulir. Di dalam studio yang diisi sutradara Bryan, para kru film, dan beberapa tamu undangan penting, suasana terasa sangat bahagia.

Bryan naik ke panggung kecil di depan layar besar, wajahnya berseri-seri. Rasanya semua lelah itu terbayarkan. "Terima kasih semuanya, atas kerja keras dan dedikasi yang telah kalian berikan. Kita semua telah menciptakan sesuatu yang luar biasa!" gumam Bryan dengan antusias. "Saya berharap film ini dapat tembus laris manis di pasaran saat tayang sebulan lagi. Terima kasih Kara, Jehan, dan seluruh kru. Kita telah mencapai sesuatu yang luar biasa!"

Tepuk tangan kembali bergemuruh. Kara duduk di samping Jehan, merasakan sesuatu yang dinamakan kebanggaan dan harapan. Perempuan itu tersenyum lebar, meski ada sedikit rasa sedih karena proyek film ini dinyatakan resmi telah selesai. Satu demi satu, mereka semua mulai mengucapkan salam perpisahan, berharap bisa bertemu lagi di proyek-proyek film lainnya.

"Kara, Jehan, lo berdua keren deh! Thank you ya bray atas kerja keras lo pada!" seru Bryan sambil menyalami mereka berdua. Kara dan Jehan sama-sama mengucapkan terima kasih, merasa terhormat telah bekerja di bawah arahan Bryan. Meski detik berikutnya, Jehan mengisengi Bryan.

"Iye sama-sama, next gak lagi-lagi gue sama lo. Trauma gue!" sembur Jehan yang mendapatkan pelototan dari Bryan.

"Lo ngomong gitu yang ada malah next film gue pake lo, gak mau tau!"

Detik berikutnya, mereka saling tertawa ringan. Kara pun ikut-ikutan tertawa.

Namun, di balik tawaan itu, ada perasaan kalut yang tak bisa diabaikan Kara. Sejak insiden di parkiran studio sampai depan studio tadi, pikiran akan Sony terus membayanginya. Dia tidak bisa melupakan bagaimana Sony mengejarnya, membuatnya kebingungan.

Setelah sesi salam perpisahan selesai, Jehan menoleh kepada Kara. "Kara, gimana kalau kita dinner malem ini? Sebagai bentuk terima kasih saya karena kamu sudah menjadi partner yang luar biasa selama berbulan-bulan ini."

Kara terkesiap, sekali lagi terkagum dengan sikap lembut Jehan. Kini, perempuan itu menatap Jehan dengan teduh. "Tentu, Kak. Jujur aja, aku nggak nyangka semua projek ini udah selesai. Tapi, aku juga makasih ya kakak udah baik dan menuntunku terus."

Mereka meninggalkan studio dan menuju sebuah restoran, Lalali's Restaurant, tidak begitu jauh dari tempat tersebut. Sepanjang perjalanan dalam mobil Jehan, Kara merasakan ketenangan yang aneh.

Semakin Kara berada di dekatnya, semakin terasa besar kenyamanan itu. Ada sesuatu dalam diri Jehan yang membuatnya merasa aman. Jehan adalah seorang top aktor yang sangat profesional dan selalu mendukungnya selama proses syuting selama ini, berasa seperti sesosok kakak yang luar biasa dan menginspirasi.

He is Bad Popular Actor (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang