Siapa yang Salah?

5.1K 34 0
                                    

"Jangan sentuh saya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sentuh saya!"

Kejadian itu terjadi sangat cepat, seakan berlalu begitu saja bahkan tanpa sempat Bryan hindari. Betapa terkejutnya sang sutradara itu melihat air mata Kara yang begitu tumpah bahkan sampai membuat perempuan itu berlalu begitu saja.

Suara debuman pintu kamar membuat Bryan sedikit tersentak. Pria itu tampak kebingungan. Apakah Bryan berlebihan? Apakah Bryan sudah menyakiti perasaan Kara?

Bryan pun melangkah mendekati Jehan. Pria tampan dengan bow's shaped lips-nya itu tampak terdiam, matanya begitu sayu. Rambut pirang panjangnya tampak luruh. Bryan menghela napas panjang lalu wajahnya tampak begitu serius. "Bro, lo beneran nggak ngapa-ngapain tuh anak, kan?"

Ekspresi Jehan tidak berubah sama sekali, hanya tatapan matanya yang sayu itu bergeser ke arah Bryan. Bahunya terangkat pelan membuat Bryan hanya bisa menggeleng pasrah.

Sutradara itu lalu mencebik keras dan meneriaki anggota timnya. "Perhatian, guys! Shooting kita undur dulu. Kara lagi sensitif banget, kayaknya ada hal yang ngeganggu pikiran dia."

Dalam hati, Bryan menyayangkan sikap Kara yang amat sangat tidak profesional. Seharusnya perempuan itu tidak berperilaku demikian seenaknya. Bagaimana pun, mereka sudah terikat kontrak kerja dan tidak bisa diputus seenak hati. Namun, mau memberikan penalti sekali pun, Bryan juga tidak sampai hati.

Bryan sendiri dilema. Apakah Kara memang sekadar memfitnah atau Jehan yang sebenarnya tengah bermain drama 'sebersih' itu?

 Apakah Kara memang sekadar memfitnah atau Jehan yang sebenarnya tengah bermain drama 'sebersih' itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air mata Kara tidak berhenti-hentinya menetes. Perempuan itu merasa malu dan kotor. Resepsionis yang melihatnya menangis buru-buru menghampiri.

"Nyonya, ada apa? Apa ada yang menyakiti Nyonya?" tanya resepsionis itu dan Kara hanya menggeleng. Nada suaranya sesenggukan.

Kara merasa dikhianati. Sosok top aktor 10 yang menjadi panutannya dalam kiprahan karir yang sama justru menjadi seseorang yang tidak segan untuk berlaku kurang ajar padanya.

"Makasih, saya gak apa, kok."

"Apa Nyonya sedang menunggui taksi?"

"Iya," jawab Kara. Perempuan itu mengangkat gawai dalam genggamannya. Tampak kalau Kara sudah memesan satu taksi untuknya dari hotel tersebut menuju rumahnya.

He is Bad Popular Actor (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang