"Pada dasarnya, setiap momen yang terlaksana ketika pergantian usia adalah untuk menciptakan jejak cerita. Karena ulang tahun hanyalah sebuah sebutan seremonial, nyatanya waktu tidak bisa terulang. Hari ini adik saya membuka cerita barunya di usia ke 23 tahun. Bukan waktu yang sebentar untuk Rere bisa sampai ada di angka 23, bukan perjalanan yang mudah juga bagi Rere untuk terus bertahan sampai di titik ini." Afnan menatap Rere yang berada di sisi kirinya dengan senyuman.
"Saya menjadi saksi dia begitu kuat menghadapi setiap ujian, Renata punya semangat yang hanya bisa didefinisikan oleh dirinya sendiri, saya sebagai kakaknya pun sering gagal mengartikan Rere, tapi saya sangat paham kalau Rere," air mata Afnan hendak meluncur, sudah teregenang mengkristal di pelupuk matanya, "anak yang hebat, dia mampu menghadapi situasi tersulit, bahkan saya belajar dari Rere arti pantang menyerah, Mas selalu bawa Rere di setiap do'a, sampai kapanpun semoga Rere selalu jadi pembawa kebahagiaan untuk kami."
Afnan menutup prakatanya dengan mendekap Rere dari samping, sesekali ia mendongak mewanti air matanya agar tak turun.
Kasih sayang kakak beradik itu tertular sampai hati Salma dan seluruh manusia yang ada di dalam kediaman Bu Kalina. Hidup Rere begitu berlimpah kasih sayang di tengah dunia yang seringkali mencacinya. Salma tidak tahu bagaimana rasanya menjadi seorang adik yang sangat disayang kakak. Tapi dari Rere dan Afnan, dapat Salma rasakan kisah cinta sejati itu bukan hanya dari sepasang kekasih. Karena kisah cinta sejati syaratnya adalah menerima setiap kekurangan untuk menjadi kesempurnaan. Dan Salma temukan itu dari diri Afnan yang dengan sangat baik menerima kekurangan Rere, tidak malu sedikitpun mengakui bahwa Renata Sheryl adalah seorang adik dari CEO startup yang namanya sedang ramai menjadi sorotan.
"Orang-orang bilang, kalau laki-laki menangis karena wanita tandanya laki-laki itu punya cinta yang tulus," bisik Abi.
Salma tersenyum. "Bahkan tanpa perlu pembuktian, Mas Afnan emang sesayang itu sama Rere," ucap Salma.
"Kalau sama kamu udah sayang belum?"
Refleks Salma memukul lengan Abi pelan. "Apa sih Bi ...."
Meski begitu Abi tahu anaknya salah tingkah, pipi Salma memerah, bibir Salma juga bergerak kesana kemari.
"Umi," bisik Abi dibalas dehaman Umi, "kayaknya sama yang ini berhasil," katanya membuat Umi mengerutkan kening.
"Berhasil gimana?"
Alis Abi dua-duanya naik dengan singkat. "Lanjut sampai pernikahan."
Seketika Umi menutup mulutnya. Dua orangtua itu menoleh pada Salma, memperhatikan putri mereka dari samping. Kemudian keduanya senyum-senyum melihat Salma yang tak berhenti menatap kagum pada Afnan.
"Udah dulu natapnya, sekarang belum boleh lama-lama," bisik Umi.
Salma mengerjap-ngerjap, dia mendesis. "Astaghfirullah, Umi ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalam Cinta Dua Surga
SpiritualYang namanya terlalu dalam jatuh cinta, harus siap menanggung resiko besar. Ditinggal pergi tanpa permisi, misalnya. Ibrahim Afnan pernah begitu dalam jatuh cinta pada seseorang, cinta pertamanya. Namun cinta pertama yang tumbuh, harus musnah oleh l...