Harus Afnan akui, kualitas tidur antara masih sendiri dan ditemani istri jauh lebih nyenyak jika ditemani istri. Ada rasa semacam aman yang lebih dalam sebab di sisinya ada malaikat penjaga yang terwujud nyata. Salma juga mampu menjadi alarm penggerak tambahan yang membuat Afnan jadi tepat waktu Tahajjud. Menurut Afnan, hubungan pernikahan adalah definisi sesungguhnya dari simbiosis mutualisme.
Dilihatnya Sang Istri yang sedang duduk di pinggiran kolam renang, mencelupkan kakinya dan sedikit menciprat-cipratkan air.
Masya Allah .... Dari seluruh pagi yang Afnan lalui, pagi ini adalah yang terbaik. Pemandangan indah gedung-gedung tinggi jauh disana yang memburam, cuaca pagi yang tidak terlalu terik, angin berhembus sesejuk hatinya saat melihat Salma tersenyum.
Afnan membawakan hidangan sarapan yang telah ditata sedemikian rupa. Menaruh di antara dirinya dan Salma. Senyumnya terbit melihat Salma terkesima dengan hidangan itu.
"Jangan diliatin terus, nggak akan bikin kamu kenyang," kata Afnan membuat Salma tertawa.
"Nggak Mas, ngeliat ini aku jadi bertanya-tanya."
"Bertanya-tanya gimana?"
Bola mata Salma bergerak ke atas, nampak sulit sekali mendapatkan apa yang akan ia ucapkan. "Mas tau nggak kenapa chef-nya se-effort ini buat bikin hidangan, padahal ini untuk dihabiskan?"
"Karena biar cantik, biar orang-orang tambah selera makannya, yang pertama orang liat kan tampilannya," jawab Afnan.
Salma mengangguk-angguk. "Berarti beda sama Sal," ucapnya dengan bibir terlipat, pergerakan dirinya berubah seakan malu-malu.
"Beda gimana?" Cukup sulit bagi Afnan mengikuti alur pikir Salma.
"Kalau Sal ... yang pertama kali diliat dari Mas bukan tampilannya, soalnya foto Mas waktu di CV menipu Salma," ungkapnya dengan sedikit kesal. "Tapi ...."
"Tapi?" Afnan membeo dengan senyum tertahan.
"Sal liat apa yang orang lain nggak liat, Sal dikasih kesempatan untuk liat dark side nya seorang tukang antar barang yang ternyata CEO startup decacorn, siapa ... siapa namanya?" Salma menjentik-jentikkan jari, satu matanya tertutup melirik Afnan ingin tahu reaksinya.
Afnan menutup matanya dengan satu tangan, tertawa geli karena merasa tersindir.
"Ibrahim Afnan," katanya, dia menarik tangan Salma untuk bersalaman, "kenalin, saya Ibrahim Afnan, izin mengakui saya sudah salah karena sempat tidak jujur pasal pekerjaan, saya siap menerima hukuman apapun yang diberikan, dan saya rela bertanggung jawab seumur hidup atas Salma Habibah Raini," ujar Afnan telak dan tegas.
Ada sesuatu yang membuat Salma terbang melayang, matanya erat terpejam, tangannya mengepal kuat. Rencananya membuat Afnan salah tingkah, berakhir dirinya yang dibuat ambyar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalam Cinta Dua Surga
SpiritualYang namanya terlalu dalam jatuh cinta, harus siap menanggung resiko besar. Ditinggal pergi tanpa permisi, misalnya. Ibrahim Afnan pernah begitu dalam jatuh cinta pada seseorang, cinta pertamanya. Namun cinta pertama yang tumbuh, harus musnah oleh l...