بسم الله الرحمن الرحيم
ALHAMDULILLAH BISA UPDATE
NUNGGUIN YAAAAJika aku bukan satu-satunya, maka jadikan aku salah satu yang tetap ada dalam doa panjangmu.
____________________
Bukan Salma yang tidak mengenali suaminya, namun pria itu seakan berubah kepribadian semenjak kepulangannya dari Singapura. Lamat-lamat Salma perhatikan siklus keseharian suaminya akhir-akhir ini, dan yang dapat Salma simpulkan adalah Afnan lebih banyak merenung dibanding menemuinya.Dari cermin yang memantulkan dirinya memakai kerudung, dapat Salma lihat suaminya berdiri di ambang pintu. Menatap sendu tanpa ada hasrat memberi salam atau mencium kening lepas lelah bekerja.
“Mas ... are you okay?" tegur Salma. Afnan masih tak menjawab. "Mas? Mas nggak enak badan?"
"Mas?"
“Astaghfirullah ...." Afnan menunduk dalam. Tangannya mengurut kening.
“Mas pulang cepat, Mas gak enak badan?" Salma segera menggiring Afnan agar duduk di tepian kasur. Ia tempelkan punggung tangan di kening suaminya. "Normal."
“Mas nggak sakit, Sal ...."
“Ada yang Mas mau sampaikan? Mas ...." Cukup ragu Sal ucap, ia gigit bibit bawahnya. "Sal perhatikan akhir-akhir ini Mas berjarak dari Sal, ada yang salah sama Sal? Kalau Sal ada salah—“
"Sayang mau kemana? Kenapa udah rapi sekali?"
Bibir Salma terlipat, keningnya semakin berkerut. "Sal belum selesai ngomong."
"Mas mau tau Sal mau pergi kemana?"
Kesimpulan lebih jauh, Salma mendapati suaminya menjadi super protektif.
"Tadinya Sal mau kasih kejutan, bawa makan siang ke kantor Mas, tapi ternyata suami Sal pulang lebih cepat. Alhamdulillah kan? Kita bisa makan bareng di rumah."
Mendengar itu Afnan rasa hatinya teraliri embun. “Maafin Mas, akhir-akhir ini terlalu sibuk, sampai Mas sering diamkan Sal."
“Mas ... dalam pernikahan, yang paling Salma takutkan adalah kurangnya komunikasi."
“Mas akan perbaiki."
"Tapi sekalinya perempuan menemukan ketidak jujuran dari komunikasi, hatinya akan retak. Walaupun diperbaiki."
"Maksud Sal?"
Salma tersenyum kecil, ia menggeleng beberapa kali. "Nggak ... Sal cuma ingetin Mas aja barangkali Mas lupa." Ia menarik Afnan untuk bangkit. "Mas, karena makanannya udah Sal masukin ke kotak, Sal mau makan gak di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalam Cinta Dua Surga
SpiritüelYang namanya terlalu dalam jatuh cinta, harus siap menanggung resiko besar. Ditinggal pergi tanpa permisi, misalnya. Ibrahim Afnan pernah begitu dalam jatuh cinta pada seseorang, cinta pertamanya. Namun cinta pertama yang tumbuh, harus musnah oleh l...