Cerita yang sudah selesai, sejatinya bukan untuk dilupakan. Tapi untuk disimpan rapi sebagai pelajaran dan mesin waktu di ingatan.
__________
Priiiitt ... priiiiitt ... priiitt ....
Suara sorak seketika pecah mewarnai lapangan futsal. Menit-menit terakhir terasa sangat menegangkan karena skor antara tim Afnan dan lawan menduduki angka seimbang. Barulah di sepuluh menit sebelum waktu habis, tim Afnan meraih gol kemenangan. Aksi hero Dewa menyelematkan mereka. Dewa mendadak semangat sebab istrinya tiba-tiba hadir melambai cantik dari pinggir lapangan.
"Tadi bilang nggak mood, giliran istri dateng langsung ngegas. Bucin lo!" Sean melemparkan botol air mineral kepada Dewa, untung saja Dewa sigap meskipun sambil meringis.
Dewa mencibir, "Stay halal brother." Lelaki itu menerima handuk dari Adiba -istrinya-, sengaja memanas-manasi dua jomlo di depannya.
"Lo tau apa yang lebih nyakitin dari pertanyaan kapan nikah?" Afnan merangkul Sean, sedikit meminggirkan pria itu dari area 'dunia hanya milik Dewa dan Adiba'.
"Apaan?"
"Ngeliat temen kita pamer ke-uwu-an sama istrinya tapi kita masih sibuk gonta ganti filter IG buat selfie."
Sean menurunkan handphone-nya."Lo ngomongin gue?"
"Gue nggak bilang lo, gue bilang kita."
"Tapi yang sekarang lagi gonta ganti filter IG buat selfie itu gue!" Wajah Sean mendadak kecut mengundang gelak Afnan. "Nih, nih, lo liat betapa gantengnya gue kalau berjambang."
Afnan meringis melihat wajah Sean berbingkai filter jambang. Akhir dari foto itu Sean posting di Instastory-nya dengan tambahan emoticon wajah malaikat.
"Vibes gue udah kayak prince Dubai, lo nggak mau coba?" Sean mengalihkan layar handphone-nya pada Afnan secara brutal.
"Nggak perlu pakai filter juga gue udah ganteng, Brother," jawabnya narsis.
Sean tidak bisa menafikkan, pernyataan Afnan memang fakta. Siapa yang tidak terpesona pria berdarah setengah Inggris?
"Ganteng tapi sad boy, tidak ada artinya, Brother!" cibirnya.
Baru saja bergabung, Dewa sudah terbahak. Pria itu menepuk-nepuk pundak Afnan seraya merangkulnya. "Si paling sad boy, si paling sad boy ...."
Tak terhitung berapa kali Afnan menjadi sasaran empuk sahabat-sahabatnya. Entah dia yang terlalu pasrah atau Dewa dan Sean yang terlalu hobi meledeknya.
"Brother, gue duluan ya. Mau dating," ucap Dewa menaikkan alisnya cepat.
"Ngeri ... ngeri ... Bapak yang satu ini," ujar Sean. "Baek-baek lo ya bawa motor, istri lo lagi hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalam Cinta Dua Surga
EspiritualYang namanya terlalu dalam jatuh cinta, harus siap menanggung resiko besar. Ditinggal pergi tanpa permisi, misalnya. Ibrahim Afnan pernah begitu dalam jatuh cinta pada seseorang, cinta pertamanya. Namun cinta pertama yang tumbuh, harus musnah oleh l...