ლ 22 ; Marah

791 120 9
                                    

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul satu malam, dan untuk ke sekian kalinya Mia membuka mata karena tak bisa tidur sama sekali. Dia melihat ke sekeliling kamarnya, tapi tak menemukan apapun yang menarik selain laptopnya yang menganggur.

Ah, laptop!

Mia merogoh saku depan ranselnya, lalu mengeluarkan sebuah benda kecil dengan gantungan kuromi yang sebenarnya sudah beberapa waktu lalu diberikan seseorang padanya.

"Titip ini ke Janu ya, Mi."

"Loh, kenapa lo titipin ke gue? Kalian berdua kan sekelas."

"Siang nanti kan lo ke rumahnya, sekalian bawa aja. Males gue, takut lupa."

Sekarang malah dirinya yang lupa kalau ada barang titipan Haidar yang harus diberikan kepada Janu. Dan lagi, Janu pun tak ada omongan apapun soal flashdisk itu.

Mia sedikit penasaran dengan apa yang 'tak sengaja' dilihat Reyna di flashdisk itu. Lalu dengan iseng menyambungkan benda kecil itu ke dalam laptopnya.

Awalnya memang tak ada yang menarik. Di dalamnya hanya ada beberapa file tugas dan beberapa potret keluarga bahagia Janu. Senyum Mia sontak terangkat begitu melihat betapa manisnya Rosi dan kedua anaknya itu.

Namun setelah beberapa menit menjelajah, Mia menemukan satu file yang menurutnya aneh.

"My Honey?" gumamnya pelan.

Mia tersentak begitu melihat puluhan, atau mungkin ratusan foto yang ada di dalam file bertuliskan My Honey dengan emoji '<3' khas anak remaja kasmaran itu.

"Ini Janu sama Hanna?"

Benar. Di dalamnya ada banyak sekali foto Janu dan Hanna dengan berbagai macam pose yang cukup alay. Mia sampai harus mengernyit beberapa kali untuk memastikan indera penglihatannya tak salah.

Rasanya agak aneh melihat Janu bersama cewek lain. Maksudnya, dia sempat melihat akun instagram cowok itu tapi tak satupun melihat adanya foto cewek disana sekalipun teman sekelasnya.

"Alay banget," gumamnya dengan ekspresi yang tak mengenakkan.

Mia menekan tombol close untuk mengakhiri rasa ingin tahunya itu, tapi setengah hatinya berkata lain. Jadi sepersekian detik kemudian, Mia kembali membuka file itu dan melihatnya sampai akhir.

"Kalau mereka keliatan bucin begini, kenapa bisa putus ya?"

Mia menggeleng cepat untuk menepis pertanyaan bodohnya itu lalu kembali menutup laptop guna meminimalisir rasa penasarannya terhadap hubungan dua sejoli yang sudah putus itu.

Melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi, Mia memutuskan naik keatas ranjangnya untuk melanjutkan agenda tidur yang sempat tertunda.

Namun sebelum itu, Mia mengecek ponselnya sebentar.

"Nih anak masih online aja."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attention ; WolfiebearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang