Cassandra adalah aset berharga W.C.K.D. yang terpaksa harus dikirim ke glade untuk mengakhiri permainan yang selama ini dia ciptakan. W.C.K.D mengkhianati dirinya yang sudah berjuang dibalik layar. Ingatannya tentang segala sesuatu yang pernah ia ke...
Jangan lupa follow authornya yaa., biar kalian gak ketinggalan sequel minho yang lain. Enjoy, dear...
Cassandra POV ...
"Kalaupun aku menyukai gadis sinting ini, lebih baik aku dibanish daripada harus berdiam ditempat ini bersama pembunuh!."
Deg...
Apa aku pembunuh? Apa Ben seperti ini karena ulahku? Apa aku? Pembawa sial? Pembunuh?
Aku tak sanggup lagi di glade. Aku tak tahan dengan semua kejadian yang aku sendiri tak tau.
"Hey its okay.. jangan dengarkan dia." Ucap Newt berusaha menenangkanku.
Alby memegang tanganku menarikku kedalam pelukan hangat. Rasanya aku ingin mati saja seperti ini. Aku tak ingin hidup sebagai seorang pembunuh. Tak sadar air mataku menetes. Aku menangis dengan suara parau. Kacau, tak karuan lagi dengan emosi yang kupendam.
Alby memberi kode kepada Newt untuk segera membawaku ke lubang sesuai dengan keputusan rapat Keepers untuk menghukum ku.
"Ayo Cessie. Tidak usah dipikirkan. Dia hanya terbawa emosi" ucap Newt menepuk pundakku lembut.
______________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bulan menyinari sela-sela lubang yang mereka buat sebagai penjara. Aku benci gelap. Aku takut sendirian dalam kegelapan.
Hanya ada aku dan pikiranku yang kacau tak karuan memikirkan apa yang baru saja kualami.
Tanganku gemetar, mataku sembab akibat air mata yang terus saja mengalir.
Pipiku panas karena mimik wajah yang sangat sedih.
Kenapa ini jadi ulahku? Aku tak tau apa yang kuperbuat. Aku benar-benar ingin mati saja.
Hey lihat. Aku tiba ditempat aneh yang penuh dengan anak laki-laki tanpa ingatan sedikitpun tentang kehidupanku sebelum diasingkan ketempat sialan ini dan sekarang?
Sekarang aku malah menjadi penyebab utama orang-orang di glade mati walaupun aku tak menyentuh atau membunuh mereka dengan tanganku sendiri.
Hey? Apa aku gila sekarang?
Kenapa semua membenciku? Kenapa?
Siapa aku?
Siapa orang-orang yang kutemui dimimpi gila yang sering datang saat aku tidur?
Apakah Minho juga membenciku?
Kurasa demikian. Ucapannya terus terputar di pikiranku bak musik box yang error.
