Author's POV...
Gadis itu terdiam mencoba untuk masuk ke dalam realita bahwa Minho tidak melakukan hal yang sempat dia pikirkan.
Minho kemudian berdiri dari box yang dia duduki tadi dan berjalan ke arah pintu.
Cessie memperhatikan terus setiap gerakan yang Minho lakukan. Minho sejenak terdiam lalu menatap Cessie sambil memanggilnya untuk segera meninggalkan tempat mapping ini.
"Ayo! Kau mau tidur di sini atau di gubukmu?" Tanya Minho lurus ke arah Cessie. Sadar akan hal itu cessie kemudian berdiri berjalan ke arah Minho yang masih menatapnya.
"Aku akan tidur di gubukku saja. Terima kasih sudah mengobati tanganku." Ucap Cessie dengan senyum kikuk di wajahnya lalu langsung pergi meninggalkan Minho.
Belum sempat melangkah lebih jauh Minho kembali menahan tangan gadis itu. Kali ini dia menahanmya dengan sangat pelan agar dia tidak menyakiti Cessie lagi.
"Apa yang kau lakukan? Aku sudah akan pergi sekarang." Ucap Cessie dengan nada bingungnya.
Minho menatapnya lalu berdesis kesal.
"Bukan itu maksudku bodoh...
Aku akan mengantarmu sampai ke gubuk... Kau mau mati? Gally bisa saja menghampirimu dari arah yang tak terduga lalu membunuhmu sewaktu-waktu tidak ada orang yang mengawasi." Ucap Minho menakut-nakuti Cessie.Minho tau bahwa Gally tidak akan pernah membunuh siapapun sekalipun orang itu adalah Cessie yang dia benci.
Cessie tampak ragu dengan opininya untuk pulang ke gubuk sendirian jadi dia mengangguk 'iya' menandakan bahwa dia setuju dengan saran Minho untuk mengantarnya ke gubuk.
"Uh. Baiklah kalau begitu." Ucapnya sembari memberikan jalan kepada Minho untuk mendahuluinya.
Mereka berdua berjalan di sepanjang kegelapan malam di arah jalan yang menuju ke gubuk tempat tidur Cessie.
Para glader yang masih bangun mereka menatap Minho dan Cessie dengan tetapan yang mencurigakan.
"Hey Minho! Hati-hati dengan gadis itu." Teriak salah satu gladers kepada Minho. Entah itu lelucon atau apa tapi mereka tertawa setelah mengatakan hal itu.
Minho tak ambil pusing dengan ucapan yang dia dengar.
Cessie berjalan menunduk sambil memegang tangannya sendiri. Dia terlihat begitu kesepian.
Gadis itu merasa sangat bercelah. Minho yang menyadari bahwa cessie sedikit tertekan dengan keadaannya mulai memelankan langkahnya agar Cessie bisa berjalan sejajar dengan dirinya.
"Hei apa kau baik-baik saja?" Tanya Minho yang masih terus berjalan.
Cessie menengadah ke sampingnya menatap Minho.
"Aku baik-baik saja, hanya merasa sedikit tidak percaya diri berjalan bersamamu." Ucap Cessie.
Akhir-akhir ini Cessie merasa tidak pantas bersama Minho. Dia tau perasaannya besar kepada Minho tapi dia juga merasa kehilangan Newt karna sejak kejadian itu Newt tidak lagi mempedulikannya.
"Dimana otakmu? Pantas saja kau bodoh!" Ucap Minho. Cessie terkekah dengan perkataan Minho.
"Maksudku, aku sudah banyak dengar dari para glader dan newt bahkan Alby yang menceritakan seberapa pengaruh dirimu bagi para glader."
Ucap Cessie sambil menatap kerumput-rumput yang dia injak saat berjalan."Memangnya kenapa kalau aku berpengaruh? Lagian tidak ada yang melarangku untuk dekat dengan siapapun." Ucap Minho. Cessie kemudian teringat saat Teresa mencium Minho dihadapan para glader.
![](https://img.wattpad.com/cover/339142628-288-k302111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Property of W.C.K.D - Book 1 (Minho fanfiction - TMR)
FanfictionCassandra adalah aset berharga W.C.K.D. yang terpaksa harus dikirim ke glade untuk mengakhiri permainan yang selama ini dia ciptakan. W.C.K.D mengkhianati dirinya yang sudah berjuang dibalik layar. Ingatannya tentang segala sesuatu yang pernah ia ke...