Author's POV...
Saat langit sudah mulai sore, Thomas, para Runners juga minho kembali ke glade. Mereka langsung saja pergi ke ruang mapping yang terletak di hutan. Thomas kemudian memanggilnya untuk datang ke gubuk tempat mapping untuk membicarakan suatu hal yang penting.
"Apa yang terjadi?" Ucap Newt saat dia baru datang.
Newt dan Minho tidak mempedulikan apa yang baru saja terjadi diantara mereka. Minho sangat pintar berlaku seperti biasa walaupun tadi dia baru selesai melayangkan tinjunya ke wajah Newt.
"Ini sangat penting. Tapi kau tak perlu mengatakan pada gladers agar mereka tak panik." Jelas Thomas kepada Newt.
Newt kemudian menatap Thomas dan bergantian menatap para Runners yang duduk dan berdiri melakukan aktivitas ringan seperti makan, minum dan mengelap tubuh mereka yang kotor.
"Langsung bilang saja bodoh. Kau terlalu bertele-tele." Ucap Minho tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Kami tidak menemukan bangkai Griever disana!" Ucap Thomas membuat Newt membulatkan matanya.
"Yeah. Sangat buruk juga karna sepertinya para kreator membersihkan tempat itu dan mengangkat Griever entak dimana mereka akan meletakkannya." Ucap seorang Runners.
"Thats right! Tapi sudah dipastikan Griever itu mati mengingat ditempat kejadian masih ad beberapa bekas Griever yang merupakan bagian tubuhnya masih tertinggal." Ucap satunya lagi.
"Bagaimana bisa?'' tanya Newt. Minho kemudian menatapnya lalu berbicara.
"Kami juga belum tau makanya kami kesana mengecek, sekarang kau malah bertanya ke kami yang belum dapat jawaban sedikitpun" ucap Minho lalu keluar dari ruangan itu.
Saat Minho keluar, Newt langsung mengejarnya mengikuti Minho dari belakang.
"Minho. Hey, tunggu!" Ucap Newt yang berusaha mengejarnya.
"Hmm" gumam Minho yang berarti 'apa'?. Minho masih berjalan.
Suasana glade sudah sore dan beberapa masih melakukan aktivitas terakhir mereka yaitu merapikan tempat mereka bekerja.
"Minho dengarkan aku!" Ucap Newt yang masih mengejarnya.
Minho kemudian berbalik badan lalu menatap Newt.
Minho mengamati setiap lekuk wajah anak itu.
"Kau kelihatan sangat buruk" ucapnya pelan lalu mengangguk setelah selesai mengucapkan kalimat itu.
Minho masih Fokus menatap Newt yang sudah babak belur akibat ulahnya.
"Minho, maafkan aku jika-" ucap Newt terpotong karna Minho langsung mengalihkannya.
"Sudahlah. Aku tak menyukai gadis itu! Kau boleh am-" Newt kemudian menyelah balik ucapan Minho.
"Bukan itu. Dengar Minho. Ku akui aku menyukainya tapi aku sudah coba segala hal bahkan mengungkapkannya secara langsung tapi dia tidak menyukaiku. Dan aku tau siapa yang jadi alasan dia menolakku!'' ucap Newt yang membuat Minho terdiam.
"Itu kamu" lagi-lagi ucap Newt membuat Minho terpaku.
Dipikiran pria itu kenapa dia harus jadi alasan Cessie menolak Newt? Jelas-jelas mereka berciuman dan Cessie terlihat menikmatinya.
"Sudahlah Newt. Lebih baik ki-" belum saja menyelesaikan kalimatnya, Chuck berlari kearah Minho dan Newt.
"Ada apa Chuck?" Tanya Minho.
"Newt. Teresa!!" Ucap Chuck terputus akibat tersengal-sengal karna berlari.
"Ada apa?" Tanya Newt panik melihat ekspresi Chuck lalu berlari menuju kegubuk Teresa.
"Teresa!" Ucap Newt memanggil Teresa saat dia sudah masuk kedalam gubuk. Disana berkumpul gally dan Winston yang menatap gadis itu tidak percaya.
"Ada apa ini?" Tanya Minho.
"Winston? Gally? What's wrong?" Tanya Newt.
Chuck menghampiri Teresa yang duduk di tempat tidurnya sambil memeluk erat lututnya.
Gadis itu terlihat sangat shock dan ketakutan.
"Aku mimpi! Aku mimpi Newt tapi itu bukanlah sebuah mimpi!" Ucap Teresa.
"Dia menemukan ingatannya saat tidur." Jelas Winston.
"Apa yang kau ingat?" Tanya Minho yang langsung tertarik dengan apa yang Teresa katakan.
Mereka sangat tertarik karna jarang sekali ada glader yang mengingat ingatan mereka.
Malahan ada sebagian yang tidak ingat sama skali apapun di masalalu mereka.
"Its cessie!" Ucap Teresa yang memegang tangan Minho.
Minho dan Newt seketika membulatkan mata akibat ungkapan Teresa.
Minho yang tadinya duduk di ranjang Teresa kemudian berdiri dan melepas tanga Teresa menjauh darinya.
"Sudah kubilang kan Newt? Sudah kubilang dari awal saat Alby masih belum sekarat!" Ucap gally emosi. Winston menenangkan gally.
Newt menghampiri Teresa dan bertanya kepadanya.
"Apa yang kau ingat?" Ucap Newt lembut.
"Wicked!" Ucap Teresa singkat.
Mereka terdiam sejenak kemudian Teresa menatap Newt dan langsung berkata.
"Itu Cessie. Wicked adalah Cessie. Dia salah satu dari mereka! Cessie adalah bagian dari mereka!" Ucap Teresa.
Newt tidak percaya dengan hal ini. Bahkan Minho tidak mempercayainya.
Bagaimana mereka bisa percaya jika Cessie adalah Wicked? Gadis itu terlihat sangat lemah untuk memiliki kekuasaan sebesar itu.
Gadis itu terlalu polos untuk bekerja bersama Wicked. Memangnya apa yang bisa dia lakukan dengan Wicked sampai mereka mau bekerja bersamanya?.
Newt menutup mulutnya dengan tangan menandakan bahwa dia sangat terkejut dengan pernyataan Teresa.
"Tidak mungkin Teresa!" Ucap Minho.
Gally yang memperhatikan Minho kemudian berdesis kesal.
"Tidak mungkin apa? Kau perlu bukti? Ingat Ben? Bagaimana dengan Alby? Apa belum cukup bukti-buktinya?" Ucap gally dengan nada kesal akibat Minho.
"SHUT THE FUCK UP GALLY!" Ucap Minho kasar membuat gally terdiam.
"Sudahlah Minho jangan terlalu emosi" ucap Chuck
"Aku serius Minho. Aku melihatnya. Aku melihatnya diruangan seperti laboratorium dengan berbagai macam komputer canggih dan beberapa aktivitas yang dia akses." Ucap Teresa meyakinkan.
Minho menolak untuk percaya tapi dia tidak bisa tidak mempercayai apa yang Teresa lihat lewat ingatan-ingatannya yang tersisa itu.
"ah sialan!'!teriak Minho frustasi lalu mengacak kasar rambutnya.
Minho masih tidak percaya dengan apa yang baru saja cessie katakan.
"DAMN!! FUCK WICKED!!" Teriak Minho dengan keras. Lalu pergi meninggalkan mereka.
To be continue...
Halo guys...
Maaf yah part kali ini sedikit soalnya author masih ada urusan lain yang harus diselesaikan.
As always komen bagian cerita mana yang kalian suka.
Stay safe everyone...
I love u guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Property of W.C.K.D - Book 1 (Minho fanfiction - TMR)
FanfictionCassandra adalah aset berharga W.C.K.D. yang terpaksa harus dikirim ke glade untuk mengakhiri permainan yang selama ini dia ciptakan. W.C.K.D mengkhianati dirinya yang sudah berjuang dibalik layar. Ingatannya tentang segala sesuatu yang pernah ia ke...