"Cinta adalah bunga yang harus kau biarkan tumbuh..."Aku masih ingat dengan jelas ketika kau mengatakannya padaku. Kau bilang, itu adalah pepatah yang kau temukan di internet. Aku tidak peduli dari mana kau mengetahuinya, diriku sudah terlampau senang mendengar kalimat itu dari bibirmu.
Kita berawal dari dua orang asing, yang kemudian menjadi sahabat, dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Aku sangat menikmati setiap waktu yang berlalu bersamamu. Bagiku setiap detiknya membawa kebahagiaan. Meskipun selalu ada pertengkaran kecil yang turut melengkapi perjalanan kita.
Ketahuilah bahwa aku tidak pernah sekali pun menyesali pertemuan kita. Aku selalu percaya kalaupun kita memiliki akhir yang tidak bahagia, Tuhan pasti punya alasannya.
Seperti hari ini.
Kau tidak ada bersamaku. Dari ribuan detik saat kau tidak ada di sisiku, aku rasa, kali ini adalah yang paling membuatku sedih.
Rintik air hujan membasahi tubuhku yang nyaris tak bernyawa. Rasanya perih saat memasuki kedua mataku. Sakit luar biasa menjalar di bagian belakang kepalaku. Aku benar-benar ingin berteriak, meneriakkan namamu, memanggilmu.
Tapi untuk bernapas saja aku kesulitan.
Tiba-tiba bayangan wajahmu yang sedang tersenyum memenuhi isi kepalaku. Entah, untuk pertama kalinya aku merasakan nestapa saat mengingat senyuman bulan sabit itu.
Sebab kau meninggalkanku sendirian disini.
Kau tidak ada ketika aku sedang berjuang mempertahankan nyawaku. Kau tidak menenangkanku saat air mataku mulai merebak tak terkendali.
"Kau akan baik-baik saja, kan ada aku."
Tahukah kau jika aku amat sangat ingin mendengar kalimat yang biasa kau ucapkan?
Baiklah, mungkin memang cerita hidupku akan berakhir seperti ini. Di bawah hujan deras, sendirian, dan menyedihkan. Tidak apa, setidaknya aku sudah pernah merasakan rasanya dicintai meski hanya sebentar.
Selamat tinggal, aku akan menutup mata ketika bau darah segar dan air hujan bercampur menjadi satu. Aku memang memiliki tubuh yang lemah, jadi jangan paksa aku untuk bertahan.
Terima kasih karena telah mengisi hariku akhir-akhir ini. Semoga di kehidupan yang selanjutnya kita tidak pernah bertemu kembali.
Aku sungguh membencimu, Jeno.
To be continued.
✿¸.•'*¨'*• 🐶🦊 •*'¨*'•.¸✿
Author's notes:
Hi! Aku buat cerita baru Noren 🩵💛
Yang suka sama Cold Butterfly, mudah mudahan suka juga sama cerita ini ya.
Ini pertama kalinya buat cerita mpreg, jadi semoga ga mengecewakan. Ada beberapa side pairings juga yg pastinya bakal lebih seru!
Sedikit bocoran, timeline disini dibagi jadi dua, yakni masa sekarang dan lampau. Dan dua-duanya berhubungan untuk
ngebentuk konfliknya.
Gatau bakalan angst atau nggak, semoga sih nggak karena aku juga belom kepikiran endingnya gimana wkwkwk...
Sedikit tips(?) baca cerita ini harus sabar, gabisa langsung munculin fluffy atau nc. Pokoknya ikutin aja alurnya, semoga ga ngebosenin hehe...
Last but not least, jangan lupa untuk selalu tinggalkan vote dan komentar. Biar akunya semangat buat lanjutin cerita ini ✌🏻Oh ya, kalau punya tiktok, boleh follow akun Jenbaby karena aku suka post vt spoiler!
Happy reading! Hope you like this story
Thank you!
🐶🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY HOME | Noren
Fanfiction"Kau tidak ingat padaku? Aku suamimu, sekaligus ayah dari anak kita." Dunia Nakamoto Renjun, yang awalnya sempurna tiba-tiba berubah 180 derajat ketika seorang pria membuat pengakuan mengejutkan. Dan Renjun tidak pernah menyangka jika kepulangannya...