37. Memulai Awal Baru 🔞

9K 456 61
                                    

"Ngghh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ngghh... Jennhh..."

"Sstt, jangan keras-keras sayang nanti Jiji terbangun."

Renjun sontak melempar tatapan tidak terima. Ia pun memukul lengan kekar suaminya yang sedang mengukungnya di atas meja makan.

Setelah berhasil menidurkan Jisung, Jeno dengan kurang ajarnya mengajak Renjun untuk melakukan seks di tempat yang tak biasa. Padahal kamar rumah besar ini tidak hanya satu. Tapi entahlah, Jeno berkata ingin mencoba sesuatu yang baru.

Jeno melempar seringai sebelum melanjutkan apa yang sempat tertunda. Lidahnya kembali menyapu leher istrinya yang selalu menjadi candu. Tidak puas hanya menjilat, Jeno mulai menghisap dan menggigitnya kecil hingga memunculkan ruam kemerahan.

"Hmm... jangan ditandai... ngggh... nanti kalau Jiji tahu bagaimana?" Renjun bersusah payah mengatur napas.

"Bilang saja digigit nyamuk." Jeno lalu terdiam sejenak sembari memandangi paras rupawan itu. Satu hal yang paling disukai Jeno saat sedang bercinta adalah, semburat merah muda yang begitu tampak menghiasi pipi Renjun.

Diperhatikan selekat itu membuat Renjun meneguk lidahnya sendiri, gugup. "Ke-kenapa?"

"Bukan apa-apa. Aku hanya masih tidak percaya kalau kau sudah sepenuhnya menjadi milikku sekarang. Kalau dipikirkan kembali, banyak sekali rintangan sulit yang pernah ku lalui untuk mendapatkanmu kembali."

Renjun ikut tersenyum haru. Ia singkirkan helaian rambut yang menutupi dahi suaminya. "Terima kasih sudah membawaku pulang. Selama tujuh tahun aku merasakan ada ruang yang kosong di hatiku. Aku tidak tahu itu apa tapi rasanya sungguh menyesakkan. Sekarang ruang itu sudah terisi. Hatiku pun terasa penuh."

"Bagaimana kalau kita memberikan adik untuk Jiji? Dia sepertinya akan kesepian tinggal di rumah ini."

Dengan gemulai lengan Renjun melingkari leher suaminya. "Karena Jiji sudah mirip denganmu, ayo kita buat yang mirip denganku."

"As you wish baby."

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Jeno melanjutkan aksinya untuk memberi warna pada kulit putih Renjun. Senyumnya mengembang bangga begitu melihat dada istrinya membusung, merasakan nikmat tiada tara.

"Aarghh... nikmat!" Desahan Renjun membuat Jeno semakin dibutakan oleh kabut nafsu.

Jemari Jeno perlahan masuk ke kehangatan yang berada di sisi selatan tubuh istrinya. Digerakkannya dengan hati-hati sambil menambah tempo secara perlahan. Hingga liang itu tak hanya memberikan rasa hangat, namun juga cairan yang membasahi jari. Lenguhan terdengar semakin jelas, beberapa kali dada dibusungkan oleh submisif yang menggelinjang dengan pasrah.

"Jenhh... aakkh!"

Gerakan jemari berhenti ketika dirasa cukup. Selama beberapa saat Jeno pandangi tubuh polos yang begitu menggiurkan. Kemudian ia buka paha itu, memposisikan diri di antara keduanya. Manik pasangan itu bertemu, seakan menyalurkan perasaan masing-masing ketika Jeno sibuk melesakkan miliknya.

BE MY HOME | Noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang