28. Si Penyimpan Dendam

4.7K 484 53
                                    

"Nakamoto Renjun dan Suami Rahasianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nakamoto Renjun dan Suami Rahasianya. Siapakah Sosok Suami yang Disembunyikan Nakamoto Renjun? Sudah Menikah dan Memiliki Anak, Siapa Sebenarnya Nakamoto Renjun?" Elle membacakan satu per satu judul artikel yang berkaitan dengan Renjun. "Payah. Apakah orang-orang ini tidak bisa membuat judul yang sedikit berbobot? Artikelnya juga kacangan semua. Kalau aku sih tidak sudi menghabiskan waktu untuk membaca tulisan mereka."

"Apa menurutmu sikap yang ku ambil sekarang sudah benar?" Tanya Renjun sebelum menyesap caramel machiato-nya.

"Memangnya kau mau bagaimana? Tidak mengakui Jeno lagi?"

"Bukan begitu tapi, aku khawatir dengan reputasi Amore. Kita baru mengikuti fashion week kemarin dan aku merasa seperti mengacaukannya."

Elle menghela napas pendek. Ia tatap sahabatnya itu dengan pandangan bosan. "Dengar aku. Orang-orang itu tidak akan peduli dengan kehidupan pribadimu selama hal tersebut tidak berpengaruh pada brand. Kita itu menjual pakaian, bukan kehidupan pribadi. Bahkan ku pikir nama kita tidak terlalu populer jika dibandingkan dengan selebriti atau influencer."

"Andai saja mantan kekasihku bukan Na Jaemin. Pasti masalahnya tidak akan serumit ini."

"Justru itu," Elle mengetikkan sesuatu di bar pencarian lalu menunjukkannya pada Renjun. "Orang-orang justru lebih tertarik pada kehidupan Jaemin dan kekasih barunya. Lihat, foto-foto paparazzi mereka sudah tersebar luas. Kenapa aku tidak tahu soal ini sebelumnya ya? Jaemin dan Minju benar-benar bermain rapi."

"Ya. Dan dia masih menuduhku yang berselingkuh lebih parah darinya."

Elle mendecih. "Selingkuh sih selingkuh saja. Sama-sama menyakiti, apa bedanya?"

"Aku hanya menyayangkan mengapa hubungan kami harus berakhir buruk." Tatapan Renjun tertuju ke arah kopinya yang masih sisa setengahnya.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan dengan Jeno?"

"Papi menyuruh kami untuk pulang ke Korea. Membayangkan Jeno bertemu papi saja sudah membuatku takut." Renjun bergidik ngeri.

Elle tertawa kecil. "Jangan berburuk sangka dulu. Siapa tahu papimu hendak memberi restu."

"Semoga saja."

Kemudian mereka berdua sama-sama diam dengan pikiran masing-masing. Renjun menyadarinya sekarang jika ia ingin hidup bersama Jeno, maka akan ada banyak rintangan yang harus dilewati.

"Tuan, seseorang mentraktirmu sepotong kue. Silakan dinikmati," beritahu seorang pelayan membuyarkan lamunan Renjun dalam hitungan detik. Wanita itu tersenyum ramah sembari meletakkan sebuah piring warna-warni dengan kue lezat di atasnya.

Renjun menatap Elle sebentar dan gadis itu hanya mengangkat bahu. "Dari siapa?"

Si pelayan lantas memutar kepalanya ke belakang, namun tidak menemukan orang yang ia cari. "Oh, sepertinya dia sudah pergi. Nah, itu dia."

BE MY HOME | Noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang