Sebagai suami yang baik, Jeno pernah berkata bahwa ia akan menuruti semua keinginan Renjun selama mengandung. Tanpa terkecuali asalkan Renjun tidak meminta cerai dari suaminya. Dan hal itu pun dibuktikan dengan kesungguhan Jeno dalam menjaga istrinya yang tengah hamil hingga usia kandungannya menginjak bulan kelima. Dari mengidam sesuatu yang sepele hingga paling tak masuk akal sekali pun, Jeno berhasil mengabulkannya.Jeno tidak pernah menolak keinginan Renjun, sampai suatu ketika istri mungilnya itu meminta sebuah permintaan yang menguji kesabarannya.
"Jeno, aku ingin makan masakan Jaemin."
Demi Tuhan, Jeno mati-matian menahan diri untuk tidak marah pada Renjun saat istrinya menyebut nama sang mantan. Tentu saja rasa cemburu itu ada. Jeno tahu hubungan Renjun dan Jaemin dulu berlangsung cukup lama dan pastinya mereka melalui banyak hal bersama. Tapi mengapa Renjun seolah belum bisa melupakannya? Jeno bahkan bisa mendatangkan chef terbaik di dunia, asalkan bukan Na Jaemin.
Tapi apa yang bisa diperbuat Jeno selain mengalah? Pada akhirnya, Jeno rela menurunkan egonya untuk menghubungi Jaemin dan mengutarakan keinginan Renjun.
"Kau benar-benar suami yang baik, Jeno. Padahal kau bisa saja menolak permintaan Renjun tapi kau malah tetap memintaku untuk datang. Aku jadi terkesan."
Jeno mendengus kesal. Yah, sebenarnya ia melakukannya dengan setengah hati. Membayangkan Renjun bertemu kembali dengan Jaemin saja rasanya sudah muak. Walaupun dirinya tahu Jaemin sekarang menjalin hubungan asmara dengan Winter.
"Jangan banyak bicara. Datanglah ke rumahku dalam waktu dekat. Aku akan mengurus tiket pesawat dan seluruh akomodasimu selama berada disini."
Sebenarnya semua itu tidak menjadi masalah pada Jaemin. Dia mau-mau saja pergi ke Seoul dengan uangnya sendiri. Sekaligus menemui Winter yang kebetulan memang sedang ada di rumahnya. Hanya saja, ada rasa sungkan mengingat status Jeno sebagai suami sah dari Renjun. Jaemin cukup tahu diri untuk tidak menjadi pengganggu dalam rumah tangga orang lain.
"Kau yakin menyuruhku mengabulkan ngidam istrimu? Apa tidak masalah?" Jaemin memastikan untuk terakhir kalinya.
Ini pertama kalinya Jeno dan Jaemin berbicara melalui sambungan telepon. "Ya. Datang saja. Aku sudah berjanji pada Renjun."
"Baiklah, akan ku sesuaikan dulu dengan jadwalku."
Dan disinilah sekarang, para orang dewasa berkumpul di meja makan dengan seorang chef yang sibuk menyajikan menu berkelas hasil tangan-tangan terampilnya sendiri. Renjun dan Winter tampak tergiur dengan hidangan khas Jepang yang tersaji di hadapan mereka. Sedangkan Jeno, pria itu hanya melihat makanan dengan tatapan datar.
"Wah, kelihatan lezat sekali! Aku tidak sabar mencicipinya." Winter sudah siap dengan sumpit di tangannya. Ia fokus pada sushi yang dipadukan dengan foie gras yang membuatnya penasaran dengan rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY HOME | Noren
Fanfiction"Kau tidak ingat padaku? Aku suamimu, sekaligus ayah dari anak kita." Dunia Nakamoto Renjun, yang awalnya sempurna tiba-tiba berubah 180 derajat ketika seorang pria membuat pengakuan mengejutkan. Dan Renjun tidak pernah menyangka jika kepulangannya...